Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Santri Bela NKRI

23 Oktober 2017   06:07 Diperbarui: 23 Oktober 2017   06:52 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santri - www.merdeka.com

Tanggal 22 Oktober kemarin, Indonesia baru saja memperingati hari santri nasional. Perjuangan Indonesia bisa mendapatkan kemerdekaan, tidak bisa dilepaskan dari peran santri. Perjuangan Indonesia untuk mengisi kemerdekaan, juga tidak bisa dilepaskan dari para santri. Mereka semua adalah warga negara Indonesia yang mepunyai kontribusi positif, untuk perjuangan Indonesia sebelum ataupun setelah merdeka. Bukan hal berlebihan kiranya, pemerintah menjadikan 22 oktober sebagai hari santri nasional.

Ketika perjuangan mempertahankan kemerdekaan ketika itu, para santri juga mempunyai peranan yang tidak bisa dilupakan. Para santri yang telah diperintahkan oleh para kyai, memutuskan berangkat ke medan pertempuran mengusir penjajah. Peran serta santri dalam kemerdekaan ini, tidak dilepaskan dari resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari.

Resolusi jihad yang dimaksud, diantaranya berbunyi  "..Berperang menolak dan melawan pendjadjah itoe fardloe 'ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan moesoeh. Bagi orang-orang jang berada di loear djarak lingkaran tadi, kewadjiban itoe djadi fardloe kifayah (jang tjoekoep kalaoe dikerdjakan sebagian sadja...)."

Dalam konteks sekarang ini, apakah resolusi ini masih berlaku? Iya, dengan catatan. Indonesia saat ini tidak dalam keadaan perang, dan Indonesia bukanlah negara konflik. Jihad yang tepat untuk dilakukan dalam kondisi bukan perang, tentu bukanlah perang seperti yang terjadi pada era kemerdekaan. Yang dibutuhkan saat ini adalah ide yang kreatif dan inovatif. Karena Indonesia merupakan negara yang luas dengan tingkat keberagaman tinggi, kreatifitas dan inovasi itu juga harus diimbangi dengan nilai toleransi yang tinggi.

Di era yang modern ini, para santri juga perlu meng-upgrade diri. Di pesantren saat ini tidak hanya diajarkan bahasa arab dan pengetahuan agama. Tapi juga diajarkan bagaimana belajar bahasa inggris, dan ilmu pengetahuan yang lain. Islam merupakan agama yang mengajarkan kedamaian. Karena itulah para santri juga harus aktif menebarkan kedamaian. Tidak boleh ada santri yang terpengaruh menebarkan paham kebencian, intoleransi dan radikalisme.

Sebaliknya, para santri juga harus siap aktif memerangi radikalisme dan terorisme, sebagai bentuk bela negara. Jika dulu harus berjuang mengusir penjajah, saat ini harus berjuang mengusir radikalisme dan terorisme. Suka tidak suka, ancaman itu masih ada di negeri ini. Radikalisme keagamaan telah menyusup ke berbagai lini masyarakat. Hal semacam ini harus dilawan dengan pesan-pesan damai. Karena radikalisme ini berkembang ditataran pikiran dan ideologi. Untuk itulah, para santri juga harus memberikan dakwah yang menyadarkan, bukan dakwah yang menyesatkan.

Santri harus menjadi pribadi yang menyejukkan. Hal ini penting agar provokasi kebencian yang semakin masif ini, bisa diredam dengan pesan-pesan damai. Ujaran kebencian yang menyebar melalui dunia maya, harus dilawan dengan pesan damai yang menyejukkan. Kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Karena itulah yang diajarkan Rasulullah SAW dan Wali Songo ketika menyebarkan Islam di tanah Jawa. Dan para santri harus selalu siap membela NKRI. Karena negara ini membutuhkan generasi yang selalu siap, cerdas, inovatif tapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun