Mohon tunggu...
Angela Florida Mau
Angela Florida Mau Mohon Tunggu... Penulis - The Spirit of God is on me
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

(Amare,Serive Et Aedivicare). Abadikan pengalaman dan kisah perjalanan hidupmu dengan menulis. Keabadian tampak indah bila terkenang dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Di Biru Cintamu

28 Januari 2022   10:49 Diperbarui: 28 Januari 2022   10:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mungkin kita sama-sama tidak mengerti arti cinta. Apalagi  kalau kamu katakan bahwa cinta itu pelayanan. Cinta itu pengorbanan.  Cinta itu saling pengertian. Dan lain-lain. Semuanya itu hanyalah rangkaian kata-kata indah yang dulu sering kali kukemas untuk kuhadiahkan buat ibu. 

Ternyata ibu menumpuknya di sudut dapur tanpa membuka apalagi membacanya. Dan seringkali aku lupa akan hadiahku karena saat kuberikan pada ibu selalu saja dalam keadaan lapar, ya jam pulang sekolah dan kuliah. 

Apalagi jam begitu ibu selalu sudah menyediakan makanan di meja, timing yang telak. Karena memang tidak jarang juga terjadi bahwa jam-jam terakhir kuliah itu atau kelas itu bunyi gemuruh di perut lebih keras terdengar daripada suara dosen atau guru mengajar.

Saya yakin pengalaman ini bukan hanya aku yang alami tetapi juga teman-temanku, mungkin juga kamu. Lalu aku mengerti mengapa kami betah berjam jam di meja makan bersama ibu, ternyata rahasianya ini. Kenyang dulu perut dengan makanan jasmani, baru ibu melengkapi dengan kotbah-kotbahnya tentang cinta. 

Tanpa ia sadari, ibu menghayati ungkapan filosofis ini bahwa dalam hidup ini "primum manducare deinde filosophari"pertama-tama ku kenyangkan perut dengan makanan baru kemudian berfilsafat.

dengan tinta berwarna biru, dan hingga saat ini masih terlipat kemarin kami buat pertemuan di pulau, banyak sekali karena cinta itu didefinisikan seperti di atas tadi. Aku mencatatnya tapi dibalik buku agendaku. 

Saat ke pantai kubawa serta, ternyata Kata kata yang berisi proyek setengah tahun itu tidak berat. Buktinya kujunjung ke sana kemarin tidak ada rasa berat sedikitpun. 

Ak jadi teringat kado-kado definisi cinta yang kubungkus buat ibu bertahun-tahun menumpuk saja di ujung dapur. Betapa merasa cinta itu indah dan pasti ibu bangga, ternyata aku keliru. Mungkin seperti proyek setengah tahun ini, ringan dan tak berarti apa-apa.

Sekali waktu ibu mengunjungi kebun warisan avah menyusuri jejak kenangan mereka yang masih terukir di setiap sudut kebun itu dan pulang agak terlambat . Kutahu saat begitu ibu ingin sendiri untuk menghirup kembali aroma kenangan masa muda mereka berdua dengan ayah yang tertulis dalam bahasa buah-buahan, sayur-sayuran dan bung-bungaan. 

Kuberanikan diri menyiapkan makan siang lalu membersihkan rumah sampai peralatan dapur. Sesampainya di rumah dipandangnya sekeliling berjalan sampai ke dapur lalu tersenyum memandangku. 

Diambilnya kata cinta yang kukemas dari dulu dan tertumpuk saja di sudut dapurnya dan membacanya dengan tegas di depan mataku, "CINTA itu adalah MELAYANI". Baru aku mengerti sikap ibu, bahwa kata-kata itu mesti dibuktikan dengan perbuatan. Ya, ya ibu, di manapun tetap sebagai ibu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun