Mohon tunggu...
Anam LittleBell
Anam LittleBell Mohon Tunggu... Lainnya - Aktif

''Freedom of speech'' Sampaikan keresahanmu sekecil apapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Ngobrol Primitif?

4 Desember 2020   08:30 Diperbarui: 4 Desember 2020   09:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kali ini membahas tentang budaya ngobrol atau dalam bahasa Jawa jagongan yang lama kelamaan mulai luntur, hingga akhirnya menjadi suatu hal yang primitif atau jadul. Seiring perkembangan zaman dan teknologi. Membawa dampak yang paradoks. Teknologi itu membantu manusia tetapi juga menjajah manusia. Banyak orang yang telah terjajah oleh teknologi itu sendiri. Banyak orang yang telah dikendalikan oleh teknologi, tanya mengendalikan teknologi namun orang malah jadikan budak oleh teknologi itu dan terkadang sampai menyebabkan sifat ketergantungan atau tidak dapat terpisahkan dari teknologi itu. 

Namun pembahasan disini saya akan lebih condong ke impact negatif dari teknologi. teknologi menyebabkan kita menjadi lebih malas dan membatasi pikiran pikiran kita atau sosial kita. Sebelum adanya teknologi orang-orang pergi kemana-mana yang jaraknya dekat atau sedang itu dengan berjalan kaki, dan itu sudah menjadi hal yang biasa. Namun kini dengan adanya teknologi berupa sepeda motor, seseorang menjadi malas untuk berjalan meskipun jaraknya dekat. Lalu dengan teknologi juga membatasi sosial kita, yaitu hilangnya atau lunturnya budaya ngobrol atau jagongan.

Karena kini orang-orang yang berkumpul bukan untuk ngobrol atau jagongan namun sekadar fisiknya yang kumpul namun memiliki dunianya masing-masing dengan gadgetnya, dan juga daripada ngobrol atau jagongan karena adanya gadget mereka khususnya anak muda lebih memilih untuk Mabar atau main bersama game online. Hal tersebut sangat berdampak pada sosial dan pola pikir seseorang. 

Karena orang yang ngobrol atau jagongan juga dapat berlatih menyampaikan suatu pendapat atau pengalaman dan juga melatih pola pikir dengan mendengar pengalaman-pengalaman dari yang lain dan memikirkan solusi solusi atau sesuatu yang di bahas dalam forum tersebut. Terkadang alasan orang yang tidak ngobrol atau jagongan dan lebih memilih untuk main HP atau Mabar itu salah satunya karena kurangnya topik pembicaraan. 

Nah karena seseorang sudah dikuasai atau diperbudak teknologi, orang tersebut hanya akan  sibuk dengan dunianya sendiri atau dengan teknologinya sendiri. Hal tersebut dapat menjadikan kurangnya pengalaman atau suasana hidupnya yang dapat diceritakan atau menjadi topik. Orang zaman dulu jika sudah kumpul pasti ada saja topik yang dibicarakan karena semasa hidupnya diisi dengan pengalaman-pengalaman yang unik berfaedah dan banyak petikan hikmahnya.

Secara tidak sadar hal-hal di atas akan menyebabkan jiwa sosial seseorang terganggu atau terhambat, dan secara tidak langsung orang-orang seperti di atas sudah diperbudak atau dimanfaatkan oleh teknologi itu sendiri. dan terkadang hal tersebut menyebabkan banyak kesalahan yang lain misal awalnya seseorang sudah janji jika berkumpul tidak akan bermain gadget sendiri namun karena berbagai alasan seseorang mengingkari janjinya sendiri. 

Dan akhirnya malah asyik bermain gadget sendiri. Ya bisa disimpulkan sendiri kalau melanggar janji itu bagaimana. Ya keinginan saya pribadi jangan sampai kita justru malah diperbudak oleh teknologi. Dan opini ini saya sampaikan untuk diri saya sendiri dan orang-orang yang belum merasa kalau dirinya sudah diperbudak oleh teknologi. Semoga pemikiran kita selalu terbuka dan lebih luas lagi. 

#keresahan6

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun