Mohon tunggu...
SPA FEB UI
SPA FEB UI Mohon Tunggu... Akuntan - Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Studi Profesionalisme Akuntan (SPA) Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia (FEB UI) is a student organization in FEB UI whose member are its accounting students. SPA FEB UI was established on August 22nd, 1998. Initially, SPA was a place for accounting students to study and focus on accounting studies. Nowadays, SPA has grown to become an organization which is not only a place to study and discuss about accounting issues, but also a place for accounting students to develop themselves through non-academic opportunities. Furthermore, SPA builds networks and relation to other communities, such as universities, small medium enterprise, academicians, and practitioners. Through these project, SPA always tries to give additional values to its stakeholders, especially FEB UI accounting students.

Selanjutnya

Tutup

Money

TAXnology, When Tax Embraces Technology

13 Mei 2021   06:48 Diperbarui: 13 Mei 2021   06:49 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

BIG Data!

Big Data adalah sekumpulan data yang sangat besar, variatif, cepat pertumbuhannya, dan kebanyakan tidak terstruktur sehingga diperlukan sebuah instrumen khusus untuk menangani masifnya data tersebut dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh karena itu, keberadaan Big Data diyakini Direktorat Jenderal Pajak akan semakin memperkaya profil wajib pajak, melihat relasi antar wajib pajak, dan mengidentifikasi risiko ketidakpatuhan setiap wajib pajak. Kelengkapan profil wajib pajak akan membuat para Account Representatives mengungkap harta dan penghasilan para wajib pajak. 

Kemampuan melihat relasi antar Wajib Pajak akan membuat transaksi-transaksi yang terlibat diantara wajib pajak dapat dilihat polanya dan dapat dianalisis apakah ada potensi penghindaran pajak di dalamnya. Kemampuan mengetahui risiko ketidakpatuhan setiap Wajib Pajak, maka pengawasan bisa lebih efektif menyasar pada orang-orang dengan risiko ketidakpatuhan yang tinggi. Secara keseluruhan, penggunaan Big Data ini bisa membantu Direktorat Jenderal Pajak memaksimalkan penerimaan pajak sekaligus menutup celah-celah penghindaran pajak dan Direktorat Jenderal Pajak saat ini sedang memulai langkah awal dengan melakukan pengadaan infrastruktur teknologi untuk pengolahan Big Data ini.

Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa sektor pajak perlahan tapi pasti mulai terpapar digitalisasi. Dunia sudah mulai berlomba-lomba meningkatkan teknologi dalam sistem perpajakan mereka untuk memaksimalkan penerimaan pajak mereka. Sudah saatnya Direktorat Jenderal Pajak semakin meningkatkan paparan digital pada sistem perpajakan Indonesia dan tidak cukup hanya berhenti pada e-Billing, e-SPT, e-Filling, dan e-Faktur. 

Kualitas dan kelengkapan dari basis data perlu ditingkatkan dan hanya dengan upaya digitalisasi pergerakan wajib pajak dapat terus dipantau karena sifatnya yang terintegrasi dan detail. Digitalisasi juga akan membuat pelaporan pajak menjadi lebih sederhana, cepat, dan mudah. Selain itu apabila proyek Odele yang digagas Financial Gravity sudah dirilis dan masuk ke Indonesia maka setiap jumlah pajak yang disetor oleh Wajib Pajak dalam negeri kita akan lebih efisien. Dengan berbagai macam bentuk digitalisasi pajak yang memudahkan kerja Wajib Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak akan bermuara pada tax ratio kita yang meningkat dan akan berimbas pada pembangunan yang berkelanjutan serta pelayanan publik yang makin baik.

 

Sumber :

  1. Arrowsmith, Ranica. (2017, August 21). Financial Gravity hosts AI design challenge for tax planning software. Retrieved from Accountingtoday: https://www.accountingtoday.com/news/financial-gravity-hosts-ai-design-challenge-for-tax-planning-software
  2. Ho, Ernest. (2017, April 5). How the Internet of Things is improving Tax Services in ASEAN. Retrieved from LinkedIn: https://www.linkedin.com/pulse/how-internet-things-improving-tax-services-asean-ernest-ho/
  3. Syafrudin, Amir. (2016, January 22). Memerangi Penipuan Pajak dengan Big Data. Retrived from SWA: http://swa.co.id/swa/my-article/column/memerangi-penipuan-pajak-dengan-big-data
  4. Kusuma, Hendra. (2017, April 18). Pakai Drone, Cara KPP Tanjung Pandan Intai Potensi Pajak. Retrieved from DetikFinance. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3477802/pakai-drone-cara-kpp-tanjung-pandan-intai-potensi-pajak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun