Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sambo adalah Kita yang Belum Terungkap

30 Agustus 2022   09:08 Diperbarui: 31 Agustus 2022   08:36 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi, Nias

Sambo adalah cermin dari betapa pondasi bangsa kita dibangun dia atas pasir yang terkena banjir hanyut dan terkena gempa ringan goyah. Betapa bangsa kita lebih khususnya orang-orang tua kita menginginkan anak-anaknya menjadi polisi, ASN, dokter, anggota DPR, pegawai pajak, dan tentara dengan harap anak-anaknya menjadi kaya.

Setelah besar saya semakin menyadari bahwa, berapa sih penghasilan resmi seorang polisi?.  Menurut Okezone 12 Agustus 2022,  pangkat paling bawah, 1.642.500 sementara gaji pangkat tertinggi jendral bintang empat adalah 5.930.800. Sejauh sepengetahuan saya, pejabat tinggi mempunyai tunjangan yang besarannya kira-kira 40-50 an Juta rupiah.

Dari kasus Sambo kita bisa melihat pejabat-pejabat wira-wiri dengan mobil mewah dengan harga diatas 1 M, dan dari Sambo sendiri, dia memiliki rumah seharga puluhan miliar rupiah dan tidak hanya disatu tempat.

Dengan adanya aturan pejabat tidak boleh berbisnis, saya bertanya-tanya darimana uang untuk membeli rumah dan mobil mewah tersebut? Dan saya yakin saya bukan satu-satunya orang yang bertanya-tanya darimana itu semua.

Dengan memakai prasangka buruk, praktek damai ketika kita ditilang, korupsi ternyata bukan melulu salah polisi, kejadian damai ditempat adalah kejadian kecil yang menjadi cerminan dari betapa keropos bangunan budaya kita, bangsa Indonesia.

Polisi pangkat rendah berkolaborasi dengan masyarakat biasa melakukan pelanggaran hukum dengan main uang untuk melanggar undang-undang lalu lintas, dalam hal-hal kecil kita ternyata tidak taat pada undang-undang, dan ada pepatah, perkara kecil aja tidak taat, apalagi dikasih perkara besar.

Dalam hal-hal kecil seharusnya kita taat dan patuh terhadap peraturan, dan mengerti bahwa bangsa kita harus di bangun dipondasi dari individu yang bertanggung jawab dan berintegritas. Kalau melanggar peraturan ya di tilang, dan uang tilang kita masuk ke kas negara, bukan masuk ke kantong polisi. kita harus menjadi individu-individu yang bertanggung jawab dan siap menerima resiko dari perbuatan kita.

Jangan meminta dan menerima tawaran damai ketika ditilang, jadilah kita warga negara yang berintegritas, karena dari hal-hal kecil ini kita membangun budaya bangsa yang kuat, membangun pondasi diatas batu sehingga bangunan budaya kita berdiri kokoh.

Kadang-kadang  hal-hal kecil yang rusak itu menjadikan doa orang tua supaya anak-anaknya menjadi kaya ketika menjadi petugas, ASN, dokter dan pegawai pajak, terkabul.

Bukan karena penghasilannya besar, tetapi berhasil kaya dari sumber uang yang tidak semestinya, dan sekali lagi kita harus berkaca, betapa budaya kita  sangat materialistik dan korup. Kita harus mulai merubah bangunan budaya kita, dari kita sendiri, dan generasi dibawah kita, karena kita tidak tahu masa depan seperti apa, karena ketika kita masih membangun bangunan budaya di atas pasir, pegang tulisan saya, suatu saat ketika hujan dan badai datang, kita akan hanyut, ambruk dan tercerai berai, seperti keluarga Sambo.

Dan belajar dari Sambo, kejahatan satu adalah awal dari kejahatan-kejahatan yang lain, bahkan lebih mirisnya, kejahatan dilakukan oleh orang yang seharusnya memberantas kejahatan, tuntas.

Dan itulah pondasi kebangsaan kita yang selama ini kita bangun, mari kita mulai mengubahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun