Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengkalibrasi Ulang Kegiatan Ekstra Kurikuler

6 April 2021   13:30 Diperbarui: 6 April 2021   13:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan mengajari ikan untuk memanjat pohon, dan jangan mengajari orang hutan untuk berenang.

Mungkin sedikit klise mendengar perumpamaan itu, tapi kalau kita renungkan lebih dalam, kita akan mengerti, betapa kita sebagai orang tua harus mengenali anak-anak kita, mengenali bakat dan talenta anak kita, karena setiap orang mempunyai keahlian yang berbeda-beda.

Kegagalan kita mengenali itu dan kekurang berdayaan sistem pendidikan mengarahkan muridnya untuk mencari identitas yang pas, akan membawa anak-anak kita tersesat dalam menjalani kehidupan.

Mungkin saya adalah salah satu bagian dari kekurang tepatnya memilih jalan hidup, coba bayangkan, saya yang mempunyai bakat olahraga yang kuat, waktu kecil berprestasi dibidang olahraga, dipaksa untuk belajar keras supaya lulus dengan hasil akademik yang bagus, saya tinggalkan dunia olah raga dan fokus ke sekolah belajar matematika, kimia dan fisika.

Ketika SMA, saya diterima disekolah negeri yang lumayan bagus di kota saya, mengorbankan keinginan saya untuk menjadi olahragawan, memilih kelas biologi, dan kuliah, bekerja di bidang sosial dan beralih bekerja di korporasi besar. 

Disaat yang sama, merintis bisnis yang sesuai dengan hatinurani, dan kebayangkan, betapa tersesatnya saya dibelantara sistem pendidikan dan sistem sosial yang tidak mengakomodasi bakat dan keinginan saya untuk menjadi seorang olahragawan. Tanpa mengesampingkan betapa beruntungnya saya bisa menjadi bagian dari sistem bisnis yang sangat besar.

Kondisi seperti itu bisa jadi, terjadi pada banyak individu seumuran saya, kebayang lulusan pertanian, menjadi pegawai bank, lulusan ilmu pemerintahan menjadi manager waralaba serta banyak lagi ketidak nyambungan profesi dengan pendidikan dan keinginan. Betapa tersesatnya generasi saya ini.

Pengalaman saya itu membuat saya berpikir bahwa pendidikan sesuai dengan potensi diri adalah hal yang sangat penting untuk anak-anak saya, walaupun itu sangat bertentangan dengan arus utama sistem pendidikan saat ini. Saya sih bermimpi, Karate, Menari, basket, Sepakbola, Coding, Catur, Musik, Menyanyi menjadi pelajaran utama disekolah seperti matematika, kimia, fisika, akuntansi, sosiology, bukan hanya jadi kegiatan ekstrakurikuler.

Sehingga anak-anak saya bisa memilih jalan hidupnya sendiri, sekolah dan orang tua cuma menfasilitasi anak-anak kita untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Karena saya yakin, ketika mereka memilih sesuai dengan bakat dan talentanya, mereka akan menjadi yang nomer satu, dan yang lebih penting dari itu, mereka menjadi pribadi yang bahagia, hatinya penuh dengan rasa cinta.

Kebayang kan, ketika negara dihuni oleh orang-orang yang bekerja sesuai hati dan bahagia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun