Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Gerimis

6 Maret 2018   14:20 Diperbarui: 6 Maret 2018   14:33 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu hujan turun dengan enggan di bulan Maret. 

Tetesan-tetesannya membasahi jendela taksi berdebu yang berjalan lambat.

Sementara sepanjang perjalanan, kidung perpisahan dan hati yang patah, mengiringi hitung mundur perpisahan dua penumpang di belakang. 

Dengan mata berkaca-kaca, wanita itu berkata "lupakan aku", sambil memegang erat laki-laki kecil yang mematung memandang keluar jendela.

Nafas yang tertahan saja yang bisa terdengar, sementara waktu tidak bisa berkompromi, merangsek pelan-pelan tanpa kenal menyerah. 

Kebekuan terpecah "sudah sampai Mas", seperti ketokan palu hakim menghantam meja pengadilan. 

Waktu menunjukkan pukul empat sore, pegangan tangan dilepaskan dan sekali lagi sang wanita berbisik dengan terbata-bata, "lupakan aku" dan berlalu.

Sang laki-laki memandangi jendela yang buram dan dingin, sambil meninggalkan si wanita dalam kedinginan dan kesepian, dan dalam hati berkata, "aku gak akan pernah melupakanmu". 

Taksi berjalan lambat, dan terlihat si laki-laki kecil ini masih terus mematung memandang jendela dengan mata berkaca-kaca.  

Terlintas dimatanya, jalan sunyi dan dingin yg harus dihadapi. 

Taksi berhenti ditempat tujuan, sebelum berlalu, tukang taksi berguman, "luka hati hanyalah tanda kedewasaan" setelah itu, berlalu dan meninggalkan laki-laki kecil sendiri ditemani hujan yang beku dan suram.

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun