Mohon tunggu...
Sopi Nurlaili
Sopi Nurlaili Mohon Tunggu... Penulis - UIN SMH banten

konten

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kekuasaan Politik dan Ekofeminisme dalam Pembangunan Berkelanjutan

14 Mei 2024   21:59 Diperbarui: 14 Mei 2024   22:10 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ekologi politik ini mendekatkan penting nya memahami siapa saja yang memegang kekuasaan dan bagaimana kekuasaan tersebut mempengaruhi keputusan mengenai lingkungan. ini berkaitan dengan kebijakan lingkungan yang dibuat atau di implementasikan juga berkaitan dengan siapa yang di untungkan dan siapa yang di rugikan dalam kebijakan tersebut. contoh nya seperti di baduy " Jaro itu pasti mempunyai kebijakan siapa yang mampu atau boleh mengelola sumber daya alam atau hutan adat" itu berkaitan dengan politik atau kepentingan kekuasaan. 

Karena dalam distribusi sumber daya alam itu ingin memberikan bagaimana akses dan kontrol terhadap sumber daya alam itu sering tidak merata . sehingga sering adanya konflik dan ketidak adilan sosial maka biasanya terjadi konflik lingkungan sumber daya alam, itu bisa terjadi dimana saja. di Indonesia sendiri banyak terjadi konflik lingkungan bukan saja manusia dengan manusia bisa juga manusia dengan hewan misalnya .

manusia tersebut memiliki hak untuk menikmati apa yang mereka nikmati saat ini, berkaitan juga dengan. peran pengetahuan dan ideologi. ekologi politik ini bisa menyingkirkan pengetahuan-pengetahuan tradisional. padahal pengetahuan tradisional memiliki peran penting karena bisa memberikan pengetahuan pembangunan berkelanjutan, bisa mensejahterakan masyarakat dan melestarikan alam. tidak melulu kepentingan pribadi nya.

Ketika berbicara feminisme itu bukan hanya perempuan saja tetapi juga berkaitan erat dengan laki- laki karena ketika ingin melakukan atu menciptakan kesetaraan gender maka peran dari laki laki itu sangat penting . karena kesetaraan gender tidak aka terwujud tanpa ada keterlibatan dari laki laki. laki laki yang berpikiran berideologi budaya patriaki. karena ekofeminisme itu berbicara masalah lingkungan dan alam. perempuan itu tidak punya hak di publik, tidak punyak hak di lingkungan privat nya saja. 

"ibarat ma di lingkungan privat nya aja ngga apalagi di lingkungan publik nya". karena semua keputusan dan kebijakan hanya di tentukan oleh laki laki saja. sehingga perempuan saat ini ingin mempunyai akses ke publik, akses kepada kekuasaan sehingga kepentingan perempuan pun ikut terakomodir di dalam pembangunan berkelanjutan.

contohnya karena sekarang perempuan tidak dianggap maka pengetahuan ide, gagasan perempuan pun tidak pernah dianggap di publik. padahal perempuan paling deket dengan lingkungan .


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun