Jika hanya sibuk menghitung gaji saja kapan lagi waktu untuk berbakti kepada masyarakat, dalam sejarah tidak pernah kita mengetahui berapa GajiÂ
Para ulama terdahulu untuk menyebarkan Agama sampai kepenjuru dunia, mereka rela nyawa mereka sebagai taruhannya hanya untuk membela agama Allah, tapi tidak pernah dibahas berpa gaji yang mereka proleh.
Para pahlawan terdahulu yang berperang untuk merebut kemerdekaan dari penjajah dengan darah yang menjadi lautan, mereka tidak sibuk dan dengan gaji, dulu Bapak saya ketika menjadi punggawa di Desa kami tidak pernah ia menerima gaji dan menghitung-hitungnya, baru saat ini semua ada gaji dan gaji.
Yakinlah semua yang kita lakukan untuk orang banyak itu pasti akan dianjar pahala oleh-Nya, asalkan kita bekerja dengan ikhlas bukan sebagai pekerja pemalas, ingat pejabat itu adalah pelayan masyarakat bukan rajanya masyarakat.
Untuk para pejabat, bekerjalah dengan baik, layani dan penuhi kebutuhan masyarakat di daerahmu, sebanyak apapun harta yang kamu punya saat ini jika tiba masanya hanya secarik kain putih dan segumpal kapas itulah yang akan dibawa menghadap-Nya.Â
Bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas. Saat ini walaupun gajimu satu miliar pun jika itu tidak berkah juga percuma, tapi walaupun gaji mu hanya seribu rupiah jiku itu mengundang rahmat-Nya tentu itu lebih baik dari yang satu miliar itu.
Jangan merasa gaji mu kecil lantas kamu tidak tau lagi halal dan haram, akhirnya melakukan korupsi dan sebagainya itu lebih menakiti hati rakyat. Jadilah seorang Pemimpin yang ikhlas, dengan keikhlasan akan membawa pada ketingkatan yang lebih tinggi.
Wassalam...