Mohon tunggu...
Sophia Indira
Sophia Indira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Mengobservarsi,Beropini Dan berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyoal Body Shaming

1 Mei 2019   20:23 Diperbarui: 1 Mei 2019   20:51 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BODY SHAMING (nangozim.org)

 Body shaming adalah salah satu bullying / mengkritik fisik atau tubuh diri sendiri dengan cara negatif secara tidak langsung body shaming sudah sanggat lumrah di lakukan di kalangan masyarakat baik teman, sahabat ataupun diri kita sendiri '' badan lu gede bgt sih "  tidak  kita sadari kita pernah melontarkan kalimat seperti itu kepada teman, keluarga.

Body shaming sendiri dapat merugikan si korban karena korban mendapatkan toxic dan hujatan dari sang pelaku,dia lebih sulit untuk mencintai dan menerima dirinya sendiri terkadang korabn pun bisa melakukan hal di luar batas kemampuanya seperti diet ekstrim 

Body shaming sudah sanggat lumrah di lakukan oleh masyarakat baik ketemu teman lama, bertemu saudara tak di sadari hal yang pertama kali ditanyakan adalah bentuk fisik kita seperti badan kita terlihat besar atau kita terlalu pendek mungkin bagi para pelaku body shaming itu merupakan basa-basi tapi apabila korban mendapatkan hal seperti itu secara terus menerus korban dapat hilang kepercayaan dirinya, korban lebih sulit untuk menerima keadaan dirinya merka akan menarik diri dari keramaian karena merasa malu kata "body positivity"sanggat jauh dalam diri mereka.

Pelajaran body positivity pun dapat di petik melalui drama korea "beauty inside" bercerita tentang seorang artis ( han se gye) terlihat sanggat bahagia tetapi dia harus  mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Setiap satu minggu dalam satu bulan penampilannya akan berubah menjadi orang lain. se gye sanggat sedih karena dia tidak bisa menjadi dirinya senidiri.

Ketika orang lain dengan pacar nya akan berkencan se gye yang harus berhati "karena dia dapat berubah kapanpun dan dimana pun bisa menjadi laki" perempuan nenek" kakek" dtaupun anak" dia sanggat berupaya inggin mencintai diri nya senidiri walaupun harus mengalami hal seperti itu. 

Walaupun saat ini hanya drama dan tidak ada di kehidupan nyata tapi kita dapat belajar untuk mencintai diri sendiri memberikan hal" positif  dalam tubuh dan dapat lebih peduli terhadap tubuh kita lebih bisa untuk bersyukur dan tidak salahnya untuk mencintai diri sendiri.

Saat kita sudah menasupkan hal positif ke tubuh kita dan mencintai serta menghargai diri kita toxic yang masuk kedalam tubuh  tidak akan bisa merubah persepsi kita karena kita sudah berhasil "MENCINTAI DIRI KITA " "MENJADI DIRI SENDIRI".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun