  Dunia dalam segala bidang mulai dari teknologi, pendidikan, hingga pemerintahan semakin hari mengalami perkembangan yang sangatlah begitu pesat. Adanya perkembangan tersebut berawal dari suatu permasalahan yang pada akhirnya memunculkan suatu tuntutan untuk terciptanya ide dalam menemukan jalan keluar. Oleh karena hal tersebut dapat dikatakan terciptanya ide menjadi sebagai bentuk solusi untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan begitu segala bidang terkhusus dalam hal pekerjaan Tu bisnis akan selalu berkembang dengan berdasar dari situasi yang ada dilapangan. Tuntutan tersebut terjadi dengan adanya yang dinamakan VUCA, yaitu singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.Â
  Volatility merupakan suatu gejolak, perkembangan cepat, tidak stabil, dan tidak terduga yang terjadi di dunia. Dalam hal ini prediksi masa depan akan sulit untuk dilakukan dan perencanaan jangka pendek yang sudah disusun akan berakibat tidak berlaku. Uncertainty juga menjadi bagian besar, yang berperan sebagai suatu hal yang disebabkan karena banyaknya informasi yang beredar sehingga menjadikan ketidakpastian, hal ini dapat mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Sementara Complexity menjadi dampak permasalahan yang dikenai, akibatnya perubahan yang ada dapat bersifat total. Dan kemudian Ambiguity dikarenakan adanya beda tafsir antar individu sehingga memunculkan keberagaman atau ketidakjelasan antara permasalahan yang didapat dilingkungan dengan solusi yang dikeluarkan oleh masing-masing individu. Sebagai contoh adanya VUCA ini dapat diketahui pada masa covid-19, dimana segala bidang kehidupan telah mengalami perubahan. Maka dari itu perlu adanya tuntutan untuk selalu berbenah, ini juga berdasarkan dari kebutuhan terhadap pekerjaan untuk melangsungkan hidup.
  VUCA menjadi situasi yang tidak dapat diketahui secara jelas, dan kehadirannyapun tidak dapat ditolak begitu saja. Hal tersebut menjadikan perlu adanya kesiapan dalam mengatasi perkembangan atau perubahan yang ada. Yang perlu dipersiapkan yaitu mulai dari mendasari diri dengan karakter yang mampu untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki, dan diharapkan bisa beradaptasi terhadap segala situasi, dengan begitu pada akhirnya akan dapat digunakan dalam mempersiapkan diri menghadapi segala bentuk perubahan. Selain itu juga perlu sikap yang fleksibel, mampu memahami, membangun koneksi, lincah, cepat, dan cekatan sehingga permasalahan yang ada dapat untuk diselesaikan dalam bentuk inovasi terbaru maupun dalam bentuk inovasi penambahan/pengembangan. Tidak hanya itu, melainkan inovasi yang ada dapat dieksekusi sebagai suatu hasil dan diterima oleh masyarakat
  Untuk mampu menciptakan suatu inovasi juga bukanlah perkara yang mudah. Terciptanya inovasi berawal dari permasalahan yang disertai dengan desain pemikiran, mulai sikap empati terhadap lingkungan sekitar, kemudian dari adanya empati tersebut akan menemukan permasalahan-permasalahan yang dapat untuk memunculkan ide. Dari ide akan disusun menjadi sebuah prototipe, dan pada akhirnya menghasilkan produk yang dapat diuji cobakan. Hasil produk tersebut akan dianggap gagal jika pengujian masih belum layak, sehingga perlu adanya penyusunan dari langkah awal/revisi sebelum dilakukan pengujian kembali. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang hingga produk yang sudah melewati tahap pengujian dapat dianggap layak untuk digunakan. Jika ditarik garis besar, inovasi dibuat dari berbagai rancangan atau plan/opsi berdasarkan kompetensi yang dimiliki, kemudian dilakukan tahap desain pemikiran hingga menemukan produk yang siap digunakan dengan disertai bukti adanya pengakuan dari orang lain.
  Menjalani kehidupan pada era VUKA setiap individu dituntut mampu menjadi pribadi yang kreatif untuk dapat beradaptasi dalam menghadapi segala perubahan yang ada. Dengan adanya perubahan yang tidak dapat diprediksi, ketidakjelasan, dampak perubahan yang menyeluruh hingga adanya ketidakpastian menjadikan perlu adanya kesiapan yang dibangun oleh diri sendiri. Terkhusus bagi generasi penerus sebagai pemegang tongkat estafet selanjutnya diharapkan mampu menjadi pribadi yang fleksibel, memahami keadaan yang ada dilapangan, membangun koneksi secara luas, dan memiliki kelincahan dalam berbuat, serta memiliki pendekatan adaptif yang berlaku sebagai pendekatan nyata dalam mengatasi segala perubahan yang ada.
