Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Lamp, Solusi Petani Apel Malang Hadapi Impor Apel dan Gagal Panen

9 Juni 2016   04:05 Diperbarui: 9 Juni 2016   04:11 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan data dari kementrian pertanian tahun 2012 Indonesia mengimpor buah apel hinga 214.245 Ton, dibalik semua itu sejatinya Indonesia merupakan daerah potensi apel yang sangat luar biasa,khususnya di daerah bertopografi tinggi ,potensi apel di kota Batu memiliki luas areal pertanian mencapai 19.908,7 Ha dan 30 % lahan pertanian tersebut ditanami oleh pohon apel. 

Permasalahan yg saat ini dihadapi oleh para petani apel adalah rendahnya kualitas apel yang dihasilkan, hal ini dikarenakan pohon apel tidak mendapat cukup cahaya matahari. Apel sejatinya adalah tanaman subtropis yang membutuhkan 16 jam penyinaran cahaya matahari. Sedangkan di indonesia sendiri yang merupakan negara tropis, lama penyinaran matahari hanya 8 jam.

 Ditambah lagi hujan dan kabut yang sering terjadi di Malang yang merupakan daerah pegunungan. Hal tersebut dialami oleh kelompok tani harapan Desa Karas, Kecamatan Pujon. Hal itulah yang mendasari 5 orang Mahasiswa Universitas Brawijaya membuat LAMP (Lighting Apple Manipulation Photoperiodism).


LAMP (Lighting Apple Manipulation Photoperiodism), merupakan sebuah teknologi manipulasi lama penyinaran pada pohon apel yang berjalan secara otomatis menggunakan komponen utama mikrokontroler ATmega 16, sensorphotodiode dan lampu LED (Light Emiting Diode) biru sebagai sumber cahaya tambahan pada budidaya pohon apel. 

Perangkat tersebut merupakan perangkat yang berkerja secara otomatis, sehingga penyinaran tambahan pada pohon apel akan berkerja secara otomatis selama 12 jam dari pukul 6 sore sampai 6 pagi. Penggunaan lampu LED (Light Emiting Diode) biru dikarenakan panjang gelombang lampu LED biru sesuai dengan panjang gelombang untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon apel. Keunggulan LAMP yaitu otomatis, sederhana dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Pada satu pohon apel terdapat 6 rangkaian lampu yang dipasang mengelilingi pohon. Dimana 1 rangkaian terdiri dari 28 lampu led biru. Agar semua bagian pohon terkena cahaya lampu, maka penyinaran dilakukan dari atas dan bawah. LAMP dapat meningkatkan probabilitas bunga menjadi buah lebih dari 20 %, yang artinya jumlah buah pada pohon akan lebih banyak sehingga jumlah panen pun meningkat.

LAMP dicancang oleh Novia Rahmawati (THP, 2014), Muhammad Sony Setyawan (TEP, 2014), Choirul Umam (TEP, 2013), Bangkit Puji (TEP 2012) dan Roshida Wulandari (TEP, 2012) dibawah bimbingan Mochamad Bagus Hermanto, STP., M.Sc.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun