Tapi tenang. Harusnya kalo kamu sudah membaca sampai bagian ini, kamu siap berperang dan meroket dengan optimis untuk membangun perusahaan startup. Ya, kan?
Cara Membuat Perusahaan Startup
Yuk sekarang bedah 5 elemen yang wajib kamu pahami sebelum membuat perusahaan startup.
1. Idea
Semua orang sepertinya meng-amin-i bahwa idea adalah salah satu unsur paling mahal dalam membuat perusahaan startup. Kenapa? Itu karena bahkan sebelum menciptakan produk, seorang founder akan melakukan pitching kepada investor. Saat pitching, satu-satunya yang dijual adalah idea brilian. Ada idea yang dihargai US$ 1000 ada idea yang dihargai US$ 100,000. Kenapa harganya berbeda? Apa yang membedakan? Tidak ada yang tahu pasti.Â
Hanya saja, ada tiga hal yang bisa dijadikan acuan terkait apakah idea kamu bisa dijual atau hanya omong kosong belaka.
Kritis
Idea kamu harus bisa datang sebagai solusi. Solusi? Dengan melihat masalah yang ada, idea kamu harus bisa menyelesaikan masalah tersebut tanpa memunculkan masalah baru (bukan pegadaian "mengatasi masalah tanpa masalah"). Hahahahaha.
Analitis
Ketika kamu memiliki idea yang menurutmu solutif, kamu tidak bisa tergesa-gesa dalam merumusakan idea tersebut menjadi bakal calon perusahaan startup. Kamu harus melakukan alisa terlebih dahulu. Pastikan sebab dari suatu masalah itu dengan tepat. Misalnya banjir, kamu tidak bisa semata-mata menyalahkan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Mungkin justru faktor terbesarnya bisa jadi karenan kurangnya daerah resapan, atau bahkan karena sedikitnya jumlah tempat sampah. Semuanya butuh analisis. Ada tool yang bisa memudahkan kamu untuk menganalisis masalah. Fishbone diagram namanya. Bentuknya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Realistis
Kamu harus realistis terhadap idea yang kamu andalkan. Atau setidaknya, jika idea kamu sedikit "gila", kamu harus bisa menjelaskannya dengan alur logika yang tepat. Sehingga, idea "gila" itu menjadi lebih masuk akal. Caranya? Cari saja sendiri. Masa harus di dikte satu per satu? Sudah besar ah, malu sama cicak di dinding. Hahahahaha