Mohon tunggu...
SOLVY ALYAMUSTARIF
SOLVY ALYAMUSTARIF Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

yakin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuliah Daring Selama Pandemi dan Masa Depan Pendidikan Tinggi

21 Juni 2021   14:46 Diperbarui: 21 Juni 2021   16:06 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah setahun lebih COVID-19 menghantui masyarakat di Indonesia.Covid-19 adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh coronavirus dari golongan SARS-Cov-2.Gejala dari penyakit ini sendiri hampir sama dengan demam pada umumnya,sehingga pada awalnya virus ini banyak yang tidak memperdulikan,padahal virus ini bisa dengan sangat menular.

Pemilihan perkuliahan secara daring tentunya memiliki berbagai keuntungan utama seperti fleksibilitas waktu dan efisiensi biaya. Tetapi, terdapat juga beberapa kendala yang dihadapi di antaranya kurangnya terjalin ikatan emosional antara dosen dan mahasiswa dikarenakan oleh pertemuan yang hanya bersifat daring. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki kemandirian yang tinggi agar dapat memaksimalkan proses belajar secara independen.

Hal ini berdampak pada bermunculannya pandangan bahwa lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pembelajaran secara tatap muka lebih berkualitas dibandingkan dengan yang sebelumnya kuliah daring secara penuh. Munculnya pandangan ini tentunya sebagai dampak dari apa yang terlihat oleh masyarakat.

Seluruh perguruan tinggi dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara daring selama masa pandemi. Pada awalnya, banyak kendala bermunculan dikarenakan oleh ketidakbiasaan dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan secara daring sebelumnya. Tetapi, dengan berjalannya waktu, dosen dan mahasiswa saat ini mulai terbiasa melakukan sistem perkuliahan secara daring.

Perguruan tinggi di Indonesia tentunya juga mengalami kendala semasa pandemi Covid-19.Bahkan proses transisi ke sistem pembelajaran daring juga memakan biaya dan pendapatan lain yang diperoleh seperti pemasukan dari asrama --biaya makan dan minum juga mengalami penurunan secara signifikan selama masa pandemi ini.Tetapi, pemerintah telah berupaya untuk membantu meringankan beban mahasiswa dan dosen salah satunya dengan dukungan paket internet yang diberikan. Hal ini setidaknya menjadi langkah positif yang dapat membantu menopang operasional sistem pembelajaran secara daring yang dilakukan.

 Perguruan tinggi sudah selayaknya mulai mempersiapkan diri untuk dapat secara profesional menerapkan sistem pembelajaran secara daring yang dapat terus dilaksanakan pasca Covid-19, ataupun yang dapat diselenggarakan melalui kombinasi dengan sistem tatap muka yang disebut blended learning.

Melihat besarnya dukungan pemerintah akan sistem perkuliahan daring yang ditawarkan oleh Universitas Siber Asia, sudah seharusnya dapat dijadikan pemicu bagi perguruan tinggi lain untuk segera mempersiapkan diri untuk menentukan arah pendidikan di masa depan yang diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi perguruan tinggi itu sendiri, tetapi juga dapat meningkatkan kesetaraan pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan Indonesia.

Akan tetapi,walaupun pemerintah sudah berupaya untuk membantu meringankan beban/kendala mahasiswa dengan cara dukungan paket internet hal tersebut tidak berlaku bagi mahasiswa yang di daerahnya masih terkendala jaringan seperti daerah saya.Karena di daerah saya masi sangat mininm tower jaringan dan jaringan internetnya pun sangat lemah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun