Mohon tunggu...
Jurnalis Lepas
Jurnalis Lepas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Koalisi Kerakyatan Bakal Susah Terwujud

18 Juni 2018   20:30 Diperbarui: 18 Juni 2018   20:44 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai Demokrat menggagas terbentuknya Koalisi Kerakyatan sebagai pesaing Koalisi Keumatan dan koalisi pendukung Jokowi. Dari gagasan tersebut, Demokrat hanya meminta kursi 10 persen di parlemen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.

Terkait hal itu, beberapa kalangan meragukan bahwa Koalisi Kerakyatan itu tdk kn terwujud. Alasannya, hmr t partai politik (Parpol) menyodorkan figur mrk bg bakal calon presiden (Capres) dn calon wakil presiden (Cawapres).

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani yang dilansir metrotvnews.com mengatakan, bhw Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dn Partai Demokrat memiliki figur bakal Capres muun Cawapres. Sementara, PKB menginginkan Ketua Umum mereka, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bg Cawapres.

Kemudian, PAN dngn figur Ketua Umumnya, Zulkifli Hasan, dn Partai Demokrat ng ngotot dngn figur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ketiga Parpol tu hngg kn blum menyatakan dukungan k salah satu kubu.

Namun, ketiga Parpol tu intensif berkomunikasi dngn poros pendukung Joko Widodo (Jokowi) muun pendukung Prabowo Subianto. Bahkan menyodorkan figur masing-masing bg Cawapres.

Dari fakta tersebut, mustahil d salah satu parpol ng mau mengalah k ketiganya bergabung dlm satu koalisi. Selain itu juga, sejumlah figur ng disodorkan ketiga parpol tu un dianggap blum kuat menandingi elektabilitas Jokowi muun Prabowo Subianto sebagai capres.

Sehingga, yang lng realistis adalah lebih baik ketiga parpol tu memilih bergabung k poros Jokowi tu Prabowo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun