Debat kandidat Calon Gubernur dan Cawagub Jawa Tengah digelar semalam di Patra Jasa Semarang dan disiarkan langsung oleh TVOne. Debat kandidat putaran pertama semalam mengambil tema seputar masalah pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan pembangunan tata kota. Dalam Pilgub Jateng kali ini akan dihelat 3 kali acara debat kandidat.
Sebagai bagian dari ritual pesta demokrasi, debat kandidat menjadi sangat penting. Karena dari sana kita menjadi tahu siapa kandidat yg siap dengan data-data yang ada dan konsep untuk menyikapi data-data tsb. Di era yang serba terbuka seperti ini, memahami pemikiran dan konsep para Cagub menjadi lebih mudah, karena informasi mengenai cagub menjadi lebih gampang diakses. Tidak ada lagi istilah "beli kucing dalam karung".
Dalam debat semalam suka atau tidak suka, saya harus katakan Ganjar Pranowo unggul atas Hadi Prabowo dan Bibit Waluyo. Ganjar lebih siap dengan data-data yang ada dan faham bagaimana konsep untuk menyelesaikan masalah yg ada serta mampu menuturkan konsepnya dengan apik kepada audiens. Ganjar juga sangat optimis dalam menyikapi permasalahan yang ada di Jateng. Ganjar dan Heru Sudjatmoko nampaknya lebih percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada. Hal ini biasanya karena didukung oleh pemahaman akan data dan konsep yang Ia usung.
Konsep membangun Jateng Berdikari yang ia tawarkan dengan mengusung Kartu Tani, Kartu Sehat, dan konsep penyelengaraan Pemerintahan dg spirit "mboten korupsi mboten ngapusi" Ia kuasai dengan baik.
Berbeda dengan Bibit yang cenderung pesimis ketika bercerita mengenai berbagai kendala yang menghadang selama kepemimpinanya di lima tahun ini. Bibit memang bercerita mengenai keberhasilannya selama lima tahun, tapi ia juga mengakui masih banyak PR yg belum terselesaikan berkait dengan kemiskinan dan kesehatan. Dan lagi-lagi alasannya ketika berkisah mengenai masih banyak PR di Jateng, Bibit lebih mengedepankan alasan "sulit" dan "tidak mudah" aroma pesimis lebih kental.
Bibit Waluyo pada kesempatan pertama sempat tampil "garang" dengan bercerita mengenai pengalaman memimpin Jateng di 5 tahun ini. Namun di paruh berikutnya ke "garangan"nya melempem, apalagi ketika Ia didesak pertanyaan oleh panelis berkait dengan IPM (indeks pembangunan manusia) Bibit melempar jawabannya pada Cawagubnya.
Sementara Cagub Hadi Prabowo dalam kesempatan debat di putaran pertama ini nampak tidak terlalu dominan bahkan cenderung grogi ketika dikejar pertanyaan oleh panelis, bahkan pertanyaan pertanyaan yang ada sering diambil alih Cawagubnya. Sebagai kandidat yg diberi kesempatan pertama untuk memaparkan janjinya membangun Jateng oleh Alvito Deannova (host tv one) seharusnya Hadi bisa manfaatkan moment itu, namun agaknya Hadi sedikit grogi, bahkan lupa untuk uluk salam. Dan Lagi lagi ketika clossing statement sebagai sesi terakhir debat pasangan ini kurang bisa memanfaatkan dengan baik.
Dan akhirnya semoga debat-debat yang ada bisa memberikan gambaran bagi warga Jateng untuk memilih "lurah"nya di 5 tahun mendatang.