Mohon tunggu...
Sofian Pian
Sofian Pian Mohon Tunggu... Human Resources - pns, pedagang kecil dan lelaki penikmat senja, diteluk palu

pns, pedagang kecil dan lelaki penikmat senja, diteluk palu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Embeeskanlah sekolah

12 April 2017   15:50 Diperbarui: 12 April 2017   23:30 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisannya MBS sekolah. Bunyi bacaannya, em-be-es sekolah. Embeeskanlah sekolah Artinya, Implementasikanlah manajemen berbasis sekolah. Tatakelola sekolah yang dilakukan oleh kepemimpinan sekolah. Dimotori oleh kepala sekolah.

Apakah para kepala sekolah telah berperan aktif sebagai motor penggerak dalam meng-embes-kan sekolah yang dipimpinnya? Jika belum, maka belajarlah untuk melakukannya.

Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah menjadikan kepala sekolah memiliki otoritas yang lebih luas untuk pengambilan keputusan. Keputusan kepsek sebagai salah satu aspek dari reformasi sistem sekolah, berorientasi pada kinerja sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah dan para guru untuk peningkatan kualitas hasil belajar dan kualitas lulusan sekolah sebagai output sekolah.

Penerapkan model MBS (meng-embes-kan) sekolah tujuannya adalah untuk meningkatkan kemandirian dan insiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat atas penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah, baik melalui partisipasi sumbangsih pemikiran (ide); atau, pembiayaan-pembiayaan yang dianggap penting untuk keberlangsungan peningkatan program-program kualitas bagi kinerja sekolah.

Kepsek dan MBS

Sebagai leader, kepsek menjadi penenetu dari faktor-faktor kunci  atas keberhasilan penerapan model MBS   pada sekolah yang dipimpinnya.  

Setiap saat, ia harus memberi perhatian atas kinerja mengajar gurunya, kinerja pegawai sekolahnya (TU-nya), sarana prasarana sekolahnya, dan kehidupan disekitar lingkungan sekolahnya. Sebagai Input sekolah yang harus diseriusinya.

Setiap saat, kepsek juga harus memberi perhatian secara fleksibel terhadap kurikulum yang ia terpakan di sekolahnya; serta, memberi perhatian khusus, dan selalu bertanya pada dirinya, apakah proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung, suasananya berjalan dengan efektif atau tidak?

Jika proses belajar mengajar teelah berjalan dengan efektif sesuai indikator-indikator capaian kinerja yang ditentukan dan diharapkan dari standarisasi kriteria efektif (SPM pendidikan),  maka pembelajaran yang terjadi pada sekolah yang dipimpinnya, pastilah memuaskan.

Jika belum efektif, maka kepsek harus merangkul warga sekolah untuk mengevaluasi kembali kerja-kerja sekolah yang dipimpinnya. Tetap konsisten mempertahankan dan menggunakan model-model Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk keberlangungan kehidupan  kerja sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun