Mohon tunggu...
Sofia Anindita Sarasti
Sofia Anindita Sarasti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar-Pandega

Saya suka berenang dan membaca buku, terutama buku mengenai sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serangan Zombie di Pertempuran Benteng Osowiec

30 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 30 Juli 2022   08:57 5377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Attack Of The Dead Men

Pertempuran benteng Osowiec, atau yang biasa dikenal dunia dengan sebutan Attack Of The Dead Men. Benteng Osowiec adalah benteng yang dibangun oleh kekaisaran Rusia pada tahun 1882 dan mulai digunakan sebagai basis pertahanan pasukan Rusia melawan pasukan Jerman sejak 1892. Pertempuran benteng Osowiec ini terjadi di tahun 1915 pada perang dunia 1. Pada saat itu Jerman sedang sangat mendominasi di front timur. 

Di masa-masa ini Russia benar-benar kalah dalam berbagai bidang mulai dari kepemimpinan, strategi, jumlah pasukan,dan persenjataan. Akhirnya Rusia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya secara besar-besaran, atau yang biasa disebut dengan great retreat. Great retreat ini bertujuan untuk menekan kerugian yang ada. Namun, selama great retreat ini dilaksanakan, selalu ada pertempuran antara pasukan Russia dan Jerman. Dari semua pertempuran, salah satunya adalah pertempuran benteng Osowiec. 

Pertempuran ini bertujuan untuk mempertahankan benteng Osowiec. Pihak Jerman sendiri menganggap benteng Osowiec ini sebagai penghalang paling merepotkan, dan beberapa kali meluncurkan serangan artileri berat untuk menjatuhkan benteng Osowiec ini. Namun benteng ini tetap bertahan, bahkan saking kuatnya benteng ini pihak Russia sendiri keheranan akan kekuatan benteng ini. Selain kekuatan pertahanannya yang luar biasa, benteng ini juga punya kelebihan lain yaitu memiliki 2 parit di pinggir dinding-dinding benteng dan tentunya menjadi penghalang yang luar biasa.  Dikarenakan parit-parit ini sulit di lewati membuat tentara-tentara Jerman yang mencoba melewati mudah untuk menjadi sasaran tembak tentara Russia yang sedang menjaga benteng. Intinya, benteng ini tidak membutuhkan banyak penjaga karena pertahanannya bentengnya sendiri saja sudah luar biasa. 

Untuk menaklukan pertahanan benteng Osowiec yang kuat ini, pada awal Juli 1915 Pihak Jerman meluncurkan panglima terbaik mereka saat itu yaitu, Paul Von Hindenburg yang membawahi  14 batalion yang terdiri dari batalion infantri, batalion anti ranjau bersama 30 senjata pengepungan berat dan sejumlah artileri. Kurang lebih ada sekitar 7000-8000 pasukan Jerman di bawah kepemimpinan komando Hindenburg yang bergerak dengan tujuan menghancurkan benteng Osowiec. 

praporshhik-i-podporuchik-kotlinskij-3-62e48fbd08a8b52796147002.jpg
praporshhik-i-podporuchik-kotlinskij-3-62e48fbd08a8b52796147002.jpg
Sedangkan Russia memiliki keadaan yang berbanding terbalik, dikarenakan kekalahan beruntun Russia di front timur ditambah kehilangan banyak pemimpin pada akhirnya pasukan Russia di benteng Ososwiec ini hanya dipimpin oleh Vladimir Karpovich Kotlinsky yang merupakan seorang opsir junior. Kotlinsky hanya membawahi sekitar 900 orang dan 400 orang diantaranya merupakan milisi sipil. Walau hanya di jaga 900 orang, benteng ini masih tangguh menahan gempuran pasukan Jerman. Namun ternyata Jerman telah belajar dari kekalahan dimana mereka masih menyimpan satu senjata lagi yaitu, senjata kimia berupa gas klorin. Klorin sendiri merupakan zat yang sering di temukan di produk-produk seperti disinfektan, pemutih, hingga pembersih lantai yang membuat gas klorin ini berbahaya adalah ketika gas ini terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jika gas ini bertemu dengan cairan di dalam paru-paru, resiko paling ringan nya adalah kerusakan permanenn di jaringan paru-paru. Kalaupun gas ini tidak memasuki paru-paru, paparan gas klorin ini dapat mengakibatkan batuk-batuk, iritasi mata, muntah, dan membuat kulit memerah juga terasa seperti terbakar hingga membuat kulit melepuh. 

Saat gas beracun ini melakukan perjalanannya menuju benteng Osowiec semua tanaman yang dilewatinya berubah menjadi hitam, daun di pohon-pohon berubah warna menjadi kuning dan mulai berguguran. Hewan-hewan seperti kelinci dan burung juga serangga yang dilewati gas ini mulai kehilangan nyawanya. Hal ini membuat suasana menjadi semakin mencekam dan horror, pasukan Russia yang sedang beristirahat langsung terbangun akibat bau gas klorin yang menyengat. Pasukan Russia di benteng Osowiec sama sekali tidak siap akan serangan senjata kimia, Mereka tidak memiliki masker dan keadaan diperburuk dengan ventilasi benteng yang sangat buruk. Akibat ventilasi benteng yang sangat buruk, membuat gas terperangkap di dalam benteng. 

images-7-62e48fdf08a8b52d433fb5c2.jpeg
images-7-62e48fdf08a8b52d433fb5c2.jpeg
Dikarenakan serangan gas beracun ini, pasukan Russia yang mempertahankan benteng Osowiec mulai bertumbangan. Kurang lebih hanya tersisa 100 pasukan di dalam benteng. Mereka yang masih bertahan buru-buru menggunakan kain seadanya yang dibasahi dengan air sebagai penutup mulut dan hidung mereka. Walau beberapa dari mereka dapat bertahan, kondisinya sudah sangat parah seperti batuk darah, kulit dan melepuh, mata merah karena iritasi, dan wajah yang sudah tidak sempurna. Di keadaan seperti ini, Konlinsky tetap tidak ingin menyerah dan bertahan mati-matian untuk mempertahankan benteng Osowiec. Akhirnya, bersama kurang lebih 60 pasukan yang masih mampu berperang mereka bergerak perlahan menembus asap hijau dari gas klorin. Dan segera meluncurkan serangan balasan dengan senjata seadanya, bahkan ada yang maju dengan tangan kosong.

Di sisi pasukan Jerman yang merasa yakin bahwa pasukan Russia sudah tidak bernafas, mereka sangat terkejut saat melihat sekumpulan mayat bergerak dan keluar dari balik asap gas klorin dan mulai menyerang dengan membabi buta. Pada saat itu pasukan Russia benar-benar terlihat seperti sekumpulan Zombie. Hal ini membuat keadaan menjadi ricuh dan diluar rencana Pasukan Jerman dan membuat pasukan Jerman panik. 

images-6-62e48ff308a8b540be574082.jpeg
images-6-62e48ff308a8b540be574082.jpeg
Pasukan Jerman yang melihat pasukan mayat hidup ini sangat syok dan mulai kabur meninggalkan senjata canggih mereka. Pada akhirnya, sekitar 60 pasukan Jerman yang dipimpin oleh Kotlinsky berhasil memukul mundur ribuan pasukan Jerman. Namun dikarenakan kondisi Kotlinsky yang pada dasarnya sudah sangat parah tidak dapat bertahan dan meninggal dunia pada hari yang sama. 

Kemudian tidak lama dari pertempuran itu, benteng Osowiec dirobohkan oleh pasukan Russia. Hal ini dilakukan atas pertimbangan bahwa benteng in sudah tidak memberi manfaat lagi bagi Pihak Russia, juga agar tidak dimanfaatkan oleh pihak Jerman. Dan itulah akhir dari benteng Osowiec yang telah di pertahankan oleh pasukan mayat hidup Russia. Walau pertempuran ini hanyalah salah satu dari sekian banyaknya pertempuran di perang dunia 1, namun warga Russia sendiri sangat mengapresiasi pasukan mayat hidup ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun