Mohon tunggu...
Sofia Anindita
Sofia Anindita Mohon Tunggu... -

Full time mom | Half time BUMN officer

Selanjutnya

Tutup

Money

Rupiah Mencemaskan?

6 September 2018   01:22 Diperbarui: 12 September 2018   19:29 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Uang (transbogor.co)

Akhir-akhir ini kita pasti membaca berita mengenai nilai Rupiah yang terus melemah terhadap Dollar. Muncul kepanikan bila kita akan masuk kedalam jurang krisis seperti negara lain antara lain : Venezuela, Turki maupun Argentina.

Hal tersebut diperparah dengan adanya pihak-pihak yg mencoba memanfaatkan momentum ini utk kepentingan politik sesaat dengan cara menyamakan keadaan saat ini dengan krisis 1998!

Fakta hari ini SANGAT BERBEDA dengan 1998!!! Mari kita simak bersama :

1. Inflasi 1998 mencapai angka 77.6% sedangkan hari ini hanya 2.13%

2. Transaksi berjalan 1998 hanya mencapai nilai US$ 1.7 Miliar sedangkan hari ini tembus hingga US$ 8 Miliar

3. Paling penting Cadangan Devisa kita saat 1998 hanya US$ 25.7 Miliar sedangkan hari ini mencapai kisaran US$ 118.3 Miliar

4. Penurunan nilai Rupiah saat 1998 sangat drastis hingga 400%!!! dari Rp. 2.350 menjadi 14.000 per Dollar AS sedangkan hari ini Rupiah melemah hanya dikisaran 10.2% dari Rp. 13.345 menjadi Rp. 14.815. Jika mau memosisikan pelemahan rupiah yang sama dengan keadaan 1998, rupiah bisa mencapai Rp47.241/dolar.

Berdasarkan data diatas SANGAT TIDAK TEPAT bila kita cemas dan khawatir akan terjadinya krisis seperti negara lain maupun seperti 1998

Faktanya pelemahan hari ini disebabkan oleh faktor eksternal yaitu terjadinya krisis di berbagai negara yg pondasi ekonominya tidak sekuat negara kita,

serta adanya perang dagang antara US vs Tiongkok yang dampaknya bukan hanya dirasakan di negara berkembang saja namun negara maju pun turut merasakan akibatnya !

Toh Pemerintah pun telah mempunyai terobosan dalam mengatasinya, yaitu; mengurangi impor, menggalakan ekspor serta membuka kesempatan dan mempermudah proses investasi seluas-luasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun