Pemilu sudah 11 hari berlalu, masyarakatpun turut menantikan keputusan akhir  KPU tentang siapakah yang meraih suara terbanyak. Apakah capres pilihannya yang akan menang? Atau malah sebaliknya. Tak lupa, selama sebelas hari ini pula diwarnai dengan perdebatan-perdebatan yang tiada akhirnya. Pendukung saling menuduh, mempertanyakan kebenaran hasil Quick Count, hingga dibuat heboh dengan aksi Capres & Cawapres no urut 2 yang belum dinyatakan menang secara sah oleh KPU, namun sudah mendeklarasikan kemenangannya.
Terlepas dari segala huru-hara pasca pemilu, mari kita lihat kembali serba-serbi pra pemilu. Tepatnya dari tanggal 23 September 2018 hingga 13 April 2018. Kurang lebih 7 bulan para capres mengkapanyekan dirinya ke berbagai daerah, hal tersebut tidak lain bertujuan untuk membangun hubungan dengan masyarakat sambil berharap mendapat dukungan agar menang dalam pilpres yang sudah digelar pada tang 17 April 2019.
Selama 7 bulan tersebut para calon tidak menyia-nyiakan waktunya untuk menjalin hubungan dengan para petinggi, toko masyarakat, hingga para ulama. Keterampilan dalam membuat hubungan baik adalah senjata untuk memenangkan pilpres tahun ini, karena semakin baik hubungan dengan orang lain, semakin besar peluang untuk mendapatkan banyak dukungan. Tidak peduli walau hanya sekedar hubungan politik atau hubungan lainnya.
Sudah teruji bahwa dengan keterampilan hubungan yang baik, seseorang akan lebih berhasil dalam pekerjaan dan lingkungan sosial lainnya. Semakin baik citra dalam masyarkat, tentu sukses dalam mendapatkan dukungan. Untuk membangun hubungan yang baik, tentu banyak metode-metode yang dapat dilakukan. Berikut metode-metodenya:
Berkomunikasi dengan Jelas
Terciptanya komunikasi yang efektif membutuhkan keterampilan verbal (menggunakan kata-kata) dan nonverbal (menggunakan isyarat. Hal tersebut bertujuan untuk menunjukan ekspresi agar pesan dapat tersampaikan kepada orang lain. Hal seperti ini, dapat kita lihat pada masa kampanye. Para capres turun langsung untuk berkomunikasi dengan masyarakat, agar tujuan-tujuan mereka dapat tersampaikan .
Mendengarkan dengan Baik
Jika metode sebelumnya bertujuan agar apa yang dikatakan dapat tersampaikan. Maka, pada metode ini terbalik dengan metode sebelumnya, yakni bertujuan agar apa yang disampaikan oleh orang lain dapat kita pahami. Hal seperti ini juga, dapat kita lihat ketika suasan kampanye sebelumnya. Para capres mendengarkan dengan baik keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.