Mohon tunggu...
soffya ranti
soffya ranti Mohon Tunggu... Freelancer - belajar menulis

Yang lagi mencoba melawan penyakit malas dengan menulis apapun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tim PKM Farmasi Unair, Ciptakan Skincare Djengkolic

18 Juni 2019   21:05 Diperbarui: 18 Juni 2019   21:12 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa pada dasarnya tak asing dengan Program Kreatifitas Mahasiswa atau yang biasa disebut dengan PKM. PKM sendiri bertujuan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreatifitas dan inovasi berlandaskan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. PKM terdiri dari beberapa jenis yang dapat dipilih sesuai minat dan disiplin ilmu masing-masing mahasiswa. Diantaranya PKMP (Penelitian), PKMK (Kewirausahaan), PKMM (Pengabdian Masyarakat), PKMT (Penerapan Tenologi), PKM GT (Gagasan Tertulis) dan PKM AI (Artikel Ilmiah).

Seperti pada tim PKM Farmasi Unair yang beranggotakan Mazhar Ardhina Silmi, Kholidatul fauziyah, Diah Ayu Laraswati, Nursanti Arya Pratiwi, dan Rizki Amalia Arifiani yang semuanya program jurusan pendidikan apoteker memilih untuk membuat PKMK yaitu PKM di bidang kewirausaahan dimana mereka memilih membuat sebuah produk kecantikan atau skincare alami dengan memanfaatkan limbah kulit jengkol. Jengkol merupakan tumbuhan yang biasanya hidup di daerah Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Bijinya sering dimanfaatkan untuk bahan pangan. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal jengkol sebagai komoditas yang dikonsumsi.

Di bidang kecantikan sendiri, pemanfaatan jengkol sebagai bahan kosmetik masih sangat minim dan kurang populer dibandingkan dengan bahan alami lainnya serta kosmetika berbahan sintetik. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kulit jengkol mengandung berbagai senyawa kimia diantaranya flavonoid, saponin, dan tanin. Flavonoid ini berfungsi sebagai antioksidan, saponin berfungsi mencegah penuaan dini, mengecilkan pori-pori wajah dan menghaluskan kuliat. Sedangkan tanin berfungsi sebagai antioksidan dan antibakteri serta vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan sekaligus mencerahkan kulit. Maka dari itu tim ini pun mencoba membuat produk kecantikan alami yaitu Djengkolic dengan memanfaatkan penelitian kulit jengkol yang dijadikan sebagai facial wash dan facial scrub sebagai pencerah kulit dan antiaging.

Produk Djengkolic dibuat secara 2-in-1 atau dua produk dalam satu kemasan yaitu facial wash sekaligus facial scrub. Produk didesain dalam kemasan yang sederhana, praktis, dan mudah penggunaannya. Menurut Ayu salah satu anggota tim PKMK Farmasi Unair mengapa tim nya memilih limbah kulit jengkol sebagai produk skincare alami Indonesia ialah karena selain penelitian membuktikan kandungan kulit jengkol yang bermanfaat juga karena pemanfaatan limbah kulit jengkol sebagai bahan kecantikan belum optimal, maka dari itu ia dan tim PKMK Farmasi mencoba membuat satu inovasi baru yang dapat dikembangkan serta dimanfaatkan di kalangan masyarakat.

Bentuk produk dari Djengkolic sendiri ialah gel yang mengandung bahan utama ekstrak kulit jengkol dengan tambahan butiran halus kulit jengkol sebagai exfoliator. Dijual dalam kemasa tube 30 gram dan bertutup ulir sehingga antitumpah dan sangat praktis untuk dibawa bepergian. Pembuatan serta penelitian produk Djengkolic juga didamping salah seorang dosen pembimbing ibu Lusiana Arifianti, S.Farm.,Mfarm.,Apt dimana beliau selalu memberikan saran-dan masukan mengenai pembuatan dan produk Djengkolic.

Penelitian dan pembuat produk Djengkolic ini sudah dimulai kurang lebih satu tahun. Pembuatan produk bertempat di laboratorium Farmasi Unair dan sebagian berada di salah satu keadiaman salah satu anggota tim. Setelah produk keseluruhan selesai dibuat, rencana pemasaran Djengkolic ialah menggunakan metode online dan offline. Online dengan memasang foto produk dalam media sosial instagram (@djengkolic)  dan e-commerce seperti shopee, bukalapak, tokopedia dan lain sebagianya  sedangkan offline, Ayu mengatakan promosi ini juga melalui pamflet, brosur, menempatkan produk Djengkolic di seluruh apotek di Surabaya serta mengikuti event bazaar maupun tenant-tenant sehingga produk Djengkolic dapat dikenal dan digunakan secara luas di masyarakat.

Harapannya ialah selain sebagai mengembalikan hakikat produk kecantikan alami asli Indonesia kepada masyarakat yang sekarang mulai didominasi produk luar negeri seperti Korea juga membantu masyarakat dalam mengurangi limbah kulit jengkol pada lingkungan dengan membuatnya sebagai produk Djengkolic yang kaya manfaat.      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun