Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Takut Kekecilan dan Menyinggung Perasaan, Mereka Terlihat Perkasa, Sopan dan Gagah

29 November 2021   14:55 Diperbarui: 29 November 2021   15:01 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Takut Kekecilan dan Menyinggung Perasaan, Mereka Terlihat Perkasa, Sopan dan Gagah

Oleh : Soetiyastoko

Aku tidak mengerti dan tidak tahu apakah keadaan keamanan saat ini semakin aman atau semakin gawat.

Semakin banyak saja orang berseragam model itu. Mau lewat masuk gerbang komplek pertokoan, dia ada.

Di tempat parkir dia ada. Di pintu mal, dia juga ada. Termasuk waktu ke sebuah bank. Orang dengan sepatu lars hitam mengkilat, ala militer itu terlihat di mana-mana. Sepertinya makin banyak.

Termasuk di depan mini market, jelang masuk ke jalan tol dari BSD ke arah Bintaro. Orang berseragam yang sama, pun, ada. Bahkan yang di sini, tidak malu-malu nagih uang parkir. Padahal di lahan itu ada tulisan : "Gratis Parkir".

Kendaraan kami melaju di jalan tol, sesampai kilometer 44 Cikunir, tersendat-macet.

Terlihat orang berseragam yang sama dengan yang tadi minta uang. Katanya, 2 kilometer di depan kami ada aktivitas menyingkirkan rongsokan beberapa mobil mewah. Bekas korban tabrakan, sekitar 45 menit yang lalu.

Sebuah sedan harganya lebih dari 1 milyard, menabrak bagian belakang sebuah truk tronton. Lalu kejadian tabrak belakang itu beruntun, diantara mobil yang dipacu saling susul. Seperti berlomba.

Musibah terjadi di jalur paling kiri. Jalur kendaraan berat atau mobil kecil yang berjalan relatif pelan.

Kendaraan-mewah itu ngebut, zigzag, dari posisi paling kanan kekiri. Lalu kembali kekanan lagi, demi menyusul kendaraan yang mungkin mereka anggap lamban. Dan terjadilah, peristiwa menggenaskan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun