Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Raket

Indonesia Open, Ini Kelayakan Istora Senayan Menggelar Turnamen Terbesar BWF

13 Juli 2019   14:57 Diperbarui: 13 Juli 2019   15:08 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. / Pribadi

Istora Senayan kembali menggelar salah satu turnamen terbesar BWF, Indonesia Open. Namun, muncul keluh kesah dari pecinta bulu tangkis ketika harga tiket lebih mahal dan sulit mendapatkannya. Melihat hal itu, seberapa layak sih Istora Senayan jadi arena pegelaran Indonesia Open?

Berbicara Istora Senayan, banyak sejarah yang tersimpan di dalamnya, tetapi Istora Senayan tidak pernah move on dari sejarah. Tidak ada perkembangan yang berarti dari segi ukuran untuk Istora Senayan. Bahkan, renovasi senilai Rp132 miliar untuk menyambut Asian Games justru membuat kapasitasnya semakin kecil menjadi 7.166 penonton. Padahal, sebelumnya kapasitas Istora bisa menampung 10.000 penonton. 

Seperti dikutip dari Suryarianto.id , ini gambaran kelayakan Istora menyelenggarakan Indonesia Open :

Indonesia Open akan dimulai pada pekan depan, tetapi banyak pula yang galau karena belum mendapatkan tiket hingga saat ini. Mereka pun resah tidak bisa mendapatkan tiket karena kapasitas Istora Senayan sudah terpangkas pasca renovasi untuk Asian Games 2018. Apakah ini saatnya Indonesia membangun arena turnamen bulu tangkis yang lebih megah dari Istora?

Untuk itu, Bacot Badminton episode 3 mengulik tentang tempat gelaran Indonesia Open 2019 sebagai salah satu turnamen terbaik BWF.

Zulfikri Satria, yang saya ajak kolaborasi podcast di Bacot Badminton episode ke-3, sangat menyanyangkan Indonesia tidak memiliki arena badminton yang setara dengan negara lain seperti, Inggris dan Malaysia.

Inggris memiliki National Indoor Arena Birmingham yang digunakan untuk All England. Kapasitas arena Negeri Ratu Elizabeth itu mencapai 15.800 penonton.

Bahkan, Negeri Jiran Malaysia memiliki Axiata Arena dengan kapasitas sebesar 16.000 penonton, sedangkan Istora yang didapuk sebagai arena bulu tangkis legendaris hanya memiliki kapasitas 7.166 penonton.

Kapasitas Istora itu pun sudah menciut dari kapasitas awal 10.000 setelah renovasi pada 2017-2018.

Menciutnya kapasitas Gedung Istora Senayan itu ditenggarai membuat harga tiket makin mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun