Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Sebuah Catatan Kritis di Hari Ulang Tahun Ke-66 Provinsi Jambi

6 Januari 2023   09:41 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:17 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo resmi ulang tahun Provinsi Jambi ke-66 tahun 2023. Foto: jambiprov.go.id

Hari ini 6 Januari 2023 Provinsi Jambi genap sudah berusia 66 tahun. Usia yang masih tergolong belia untuk ukuran sebuah daerah Provinsi di Indonesia jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain khususnya provinsi yang ada di pulau Jawa.

Diusianya yang telah genap 66 tahun ini, sepertinya banyak hal yang masih harus menjadi pekerjaan rumah bagi Provinsi yang mempunyai julukan negeri sepucuk Jambi sembilan lurah ini.

Diantaranya adalah soal revitalisasi dan normalisasi Sungai Batanghari serta persoalan jalur distribusi batu bara yang masih banyak dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat pengguna jalan di Provinsi Jambi karena telah sampai pada titik yang sangat mengganggu aktivitas masyarakat.

Normalisasi Sungai Batanghari penting dilakukan oleh Pemprov Jambi karena Sungai Batanghari adalah aset alam paling berharga yang dimiliki oleh Provinsi Jambi.

Air Sungai Batanghari tampak keruh di bawah icon Provinsi Jambi, Jembatan Gentala Arasy. Foto: kompas.com
Air Sungai Batanghari tampak keruh di bawah icon Provinsi Jambi, Jembatan Gentala Arasy. Foto: kompas.com


Dikancah nasional dan dunia internasional mungkin orang akan lebih mengenal Sungai Batanghari jika dibandingkan dengan nama Provinsi Jambi itu sendiri. Mirip dengan Bali yang lebih dikenal oleh para turis mancanegara jika dibanding dengan nama Indonesia sendiri.

Sungai Batanghari bukan hanya sekedar icon bagi Provinsi Jambi, tapi lebih dari itu Sungai Batanghari adalah sumber kehidupan dan situs sejarah bagi peradaban masyarakat Jambi yang tak ternilai harganya.

Sungai Batanghari yang menurut ceritanya dulu berair jernih dan banyak sekali ikan didalamnya kini telah berubah menjadi keruh sehingga ikan dan hewan yang ada didalamnya pun ikut merana.

Jika dulu Sungai Batanghari menjadi nafas dan urat nadi utama kehidupan masyarakat Jambi, maka kini Sungai Batanghari justru menjadi sumber malapetaka karena kerap memuntahkan air yang membanjiri rumah-rumah warga.

Jika dulu masyarakat Jambi terbiasa mandi dan memasak dengan menggunakan air Sungai Batanghari, maka kini air "keramat" itu sudah tidak sehat lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun