Ratusan tahun kebelakang Kanjeng Sunan Kalijaga sudah mewanti-wanti Bangsa Nusantara (bangsa Indonesia) untuk terus menjaga Desa.
Dalam sebuh cerita di Riwayatkan, sewaktu muda kanjeng Sunan yang merupakan anak ningrat ini sangat senang untuk berkelana dari Desa ke desa, untuk sekedar melihat dan memperhatikan keadaan rakyat walaupun di larang oleh orang tuanya.
Dari kebiasaan pergi dari satu desa ke desa lain menjadikan Kanjeng Sunan paham betul tentang keadaan dan kejadian yang berkembang di masyarakat.
Walaupun beliau besar di pulau Jawa, bukan berarti beliau tidak paham bagaimana Nusantara secara umum, beliau paham betul bagaimana identitas dan geografis bangsa Indonesia.
Indonesia yang notabenya merupakan wilayah Pedesaan, kanjeng sunan sudah mewanti-wanti agar masyarakatnya untuk tetep menjaga tradisi dan melestarikan identitas Nusantara.
Ratusan tahun semenjak beliau meninggal, apa yang telah di ucapkannya ternyata benar. Desa yang merupakan identitas bangsa nusantara menjadi 'Tameng' yang sangat kuat dalam menjaga hegemoni modernitas.
Apabila Desa lemah, maka lemah lah bangsa ini. Apabila Desa Kuat, maka kuat pula lah bangsa ini.
Kenapa seperti itu?
Pertama Dilihat dari sisi ekonomi, ketika krisis 1998 menghantam bangsa ini, harga kebutuhan pokok meningkat tajam, masyarakat perkotaan tertimpa imbas yang sangat besar. Tetapi masyarakat pedesaan tidak terkena permalahan tersebut.
Terbalik ketika kita menyebut perkotaan sebagai lumbung ekonomi, karena sebenarnya lumbung ekonomi bangsa ini adalah Desa.
Selanjutnya tradisi. Dalam liriknya Iwan Fals pernah berkata, 'Kota hanyalah menawarkan kekerasan'