Mohon tunggu...
Athaya Mahija C.A
Athaya Mahija C.A Mohon Tunggu... Pelajar

Pelajar sociology

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman membuahkan ketentraman Desa Buntu, Wonosobo

15 April 2025   09:21 Diperbarui: 28 April 2025   14:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arrival di Desa Buntu, Wonosobo

Desa Buntu, salah satu desa yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Lingkungan yang damai dengan penduduk yang sangat ramah. Peneliti mendatangi desa tersebut pada tanggal 17 Februari 2025, dan tinggal di salah satu penduduk sana selama 4 hari, dengan tujuan untuk menjalankan tradisi Local Immersion sekolah Global Prestasi School, Bekasi. Peneliti mengumpulkan data dengan teknik observasi Overt dan Covert dengan pendekatan etnografi.

Menurut observasi peneliti, kami melihat suasana penduduk disana sangat harmonis, mereka menyapa sesama ketika lewat. Saat kami berkeliling di desa, ternyata ada secara lengkap seluruh rumah-rumah ibadah, seperti Masjid, Vihara, dan juga Gereja. Peneliti juga wawancara dengan beberapa warga atau orang tua asuh, tentang desa tersebut. Mayoritas penduduk disana merupakan petani, dan kebanyakan dari mereka beragama muslim, oleh karena itu masjid disana ada banyak.

Pada saat peneliti mendatangi rumah warga beragama kristen, saat itu sedang jam waktu sholat dzuhur, peneliti langsung ditunjukan arah kiblat untuk sholat, ini membuktikan walau berbeda agama, warga sekitar saling mempedulikan satu sama lain. Walau desa ini sangatlah damai aman dan tentram soal keberagaman ini, desa tersebut pernah ada konflik. Penulis pernah diceritakan oleh Pak Sarmadi, orang tua asuh penulis bahwa pernah ada kejadian di gereja desa tersebut. Diceritakan bahwa pernah ada pelemparan batu di gereja tersebut akibat perbedaan kepercayaan terhadap suatu hal, tetapi konflik itu berakhir dengan cara berdamai, pelaku-pelaku yang melempar batu tersebut membayarkan biaya kerusakan dan semua pun aman dan baru.

Selain perbedaan agama, ada juga perbedaan suku seperti bagaimana ada orang Kalimantan, Jawa, dan juga Padang. Warga disana mayoritas warga Jawa jadi budaya disana berpihak di budaya Jawa. Pada malam pensi, kami peneliti melaksanakan pentas yang bertema budaya-budaya Indonesia, warga-warga sana sangatlah senang menonton pentas tersebut, ini membuktikan bahwa warga sana sangatlah menghormati perbedaan budaya. Setelah penampilan sekolah kami, warga disana menampil penampilan yang sangatlah menakjubkan. Perjalanan dan observasi kami di Wonosobo, sangatlah bermanfaat dan satu-satu perjalanan yang akan kami terus ingatkan, desa itu menunjukan bahwa walau berbeda mereka masih tetap bersatu, bertahan, dan saling menghormati satu sama lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun