Mohon tunggu...
Sobiyatul Mutamima
Sobiyatul Mutamima Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Semua keberhasilan bisa terjadi karena keyakinan kuat pada diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

HOTS Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Critical Thingking

17 April 2021   10:00 Diperbarui: 17 April 2021   10:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berpikir adalah kemampuan untuk menganalisis, memberi kritikan, dan menyimpulkan melalui sebuah pertimbangan. Sedangkan berpikir kritis adalah berpikir tingkat tinggi. Biasanya, berpikir tingkat tinggi dapat diperoleh dengan mengerjakan soal pilihan ganda. Berpikir kritis  atau critical thingking sangat diperlukan oleh siswa terutama pada jenjang Sekolah Dasar. Karakter berpikir kritis dapat dibentuk sedini mungkin, dengan membiasakan sesuatu yang berguna untuk menambah kepercayaan diri siswa. Apabila sifat percaya diri tersebut muncul, maka kecenderungan untuk mengerjakan sesuatu secara mandiri akan jauh lebih terbentuk. Kemampuan berpikir tingkat tinggi diperoleh dengan menggunakan tes pilihan ganda dengan alasan, sedangkan data kemampuan berpikir kritis diukur dengan menggunakan tes berbentuk multiple choice.

Ditjen GTK Kemendikbud, 2019 mengkategorikan kemampuan proses menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating) termasuk berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir kritis penting ditingkatkan dalam mempersiapkan peserta didik atau generasi penerus bangsa untuk menjadi pemikir-pemikir yang kritis, jujur dan bermartabat, serta mampu menghadapi berbagai tantangan dan dapat bertahan hidup dengan percaya diri. Berpikir kritis sangat diperlukan didalam kehidupan nyata terutama dalam memecahkan masalah. 

Kemampuan proses berpikir kritis dapat dibentuk dengan membiasakan peserta didik untuk menyelesaikan beberapa soal HOTS. Berdasarkan proses pengembangan yang dilakukan diperoleh data bahwa prototipe soal-soal berdimensi HOT memiliki potensial efek terhadap hasil belajar. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan peserta didik pada saat proses pembelajaran dengan kategori baik.
Model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi High Order Thinking Skill sangat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan sikap percaya diri. Dalam pembelajaran IPA, terdapat banyak materi yang disisipi penyelesaian soal HOTS di setiap tema dan subtemanya. Siswa dapat memahami dan menyelesaikan beberapa soal HOTS dengan dipandu guru. 

Pada umumnya, soal yang dikerjakan oleh siswa Sekolah Dasar masih sebatas tingkat berfikir rendah, belum sampai tingkat berfikir tinggi, sehingga perlu dikenalkan tentang HOTS dalam model yang lebih sederhana. Untuk membiasakan tingkat berfikir kritis pada siswa, maka dapat digunakan model Problem Based Learning (PBL) pada mata pembelajaran IPA. Hal ini terbukti dapat meningkatkan keaktifan berpikir, menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan soal-soal IPA sesuai dengan kemampuan individu siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun