Hampir 20 (dua puluh) tahun yang lalu, saya adalah penderita ambeien (hemoroid). Â Awalnya saat itu kondisi tersebut saya rasakan tidak terlalu mengganggu, karena jaringan yang keluar dari anus/dubur sesudah buang air besar dapat kembali seperti sediakala dan tidak terjadi perdarahan.
Namun lama kelamaan, setelah 5 (lima) tahun kemudian, jaringan yang biasanya keluar dari anus tersebut tidak bisa kembali seperti semula, sesudah buang air besar. Â Kondisi ini sebenarnya juga tidak menimbulkan rasa sakit maupun perdarahan, tetapi ada rasa tidak nyaman terutama ketika duduk.
Berdasarkan cerita orang-orang yang pernah mengalami kelainan tersebut dan dilakukan tindakan operasi, pada saat pertama kali buang air besar katanya sakit luar biasa (sakit sekali).
Untuk itu saya mencoba konsultasi dengan dokter umum, kemudian diberi salep sebagai tindakan awal. Salep ini harus dioles pada daerah anus tersebut setiap 2-3 jam selama 2-3 hari dan ternyata tidak ada perubahan.
Saya kemudian teringat pengobatan tradisional yang dilakukan orang tua saya yang pernah menderita penyakit yang sama. Ramuannya terdiri dari daun dan kulit pohon johar yang direbus hingga mendidih. Untuk mencari pohon johar saya mengalami kesulitan, sehingga saya mencoba mengganti dengan daun sirih merah yang secara kebetulan terdapat tanaman nya di rumah. Hasilnya, seminggu kemudian ambeien (hemoroid) saya sembuh.
Mengenai bahan dan peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
- 1 ember ukuran sedang/besar (sesuaikan dengan besar/kecilnya masing2) orang.
- 2 liter air.
- 7-10 (bisa lebih) lembar daun sirih merah/hijau (biasa).
Untuk teknik atau cara dan metode pengobatan:
1. Rebus daun sirih tersebut dalam 2 (dua) liter air hingga mendidih.
2. Isi ember dengan 2 (dua) gayung air biasa.
3. Tuang air rebusan daun sirih ke dalam ember, sedikit demi sedikit, hingga terasa sedikit panas (sesuaikan toleransi rasa panas di setiap orang).
4. Rendam bagian pantat kedalam ember selama 5 (lima) menit.
5. Sesudah 5 (lima) menit, pantat diangkat, air yang di dalam ember dikurangi sedikit, terus ditambah air rebusan daun sirih lagi, sehingga terasa panas seperti tindakan sebelumnya pada point 3 (tiga) diatas, kemudian pantat rendam lagi.
6. Tindakan yang sama dilakukan sampai 5 (lima) sampai 6 (enam) kali.