Mohon tunggu...
Jendela ESPERODE
Jendela ESPERODE Mohon Tunggu... Jendela ESPERODE

Hai! Selamat datang di JENDELA ESPERODE—tempat di mana kamu bisa melihat serunya kegiatan dan cerita inspiratif seputar dunia Pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Di sini kami berbagi info terkini, dokumentasi acara, prestasi keren dunia pendidikan, sampai momen-momen unik di balik layar Pendidikan dan keseharian. Ditulis langsung oleh tim kreatif kami yang semangatnya selalu ON! Jika ingin tidak ketinggalan informasi, ikuti kami yukz.... Buka jendelanya, dan nikmati cerita seru dari dunia sekolah kami! 📌 Follow terus ya, biar nggak ketinggalan kabar terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merajut Sejarah di Selembar Kain: Pengalaman Membatik Bersama di Museum Sonobudoyo Yogyakarta

5 Oktober 2025   20:27 Diperbarui: 5 Oktober 2025   20:27 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membatik Bersama di Museum Sonobudoyo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Yogyakarta, kota budaya yang tak pernah lekang oleh waktu, menyimpan pesona warisan adiluhung, salah satunya adalah batik. Di jantung kota ini, Museum Sonobudoyo tidak hanya menjadi etalase benda-benda bersejarah, tetapi juga ruang interaktif tempat budaya dapat dihidupi dan dipraktikkan. Salah satu program yang paling diminati oleh pengunjung adalah kegiatan Membatik Bersama, sebuah kesempatan langka untuk merasakan langsung proses kreatif dari warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO ini.

Menjelajahi Ruang Batik dan Filosofinya

Sebelum canting menyentuh kain, Museum Sonobudoyo menawarkan pengalaman mendalam di Ruang Batik mereka. Di sini, pengunjung disajikan koleksi lengkap yang berkaitan dengan batik, mulai dari bahan baku, peralatan tradisional seperti canting dan cap, hingga berbagai jenis dan motif batik dengan filosofi mendalam di baliknya.

Misalnya, kita dapat melihat dari dekat Kain Batik Motif Truntum yang melambangkan cinta yang bersemi kembali, atau Motif Sido Mukti yang mengandung harapan hidup dalam kemuliaan dan kecukupan. Wawasan ini menjadi bekal berharga sebelum memulai sesi membatik, karena setiap goresan malam (lilin) yang akan dibuat tidak hanya sekadar gambar, melainkan sebuah narasi budaya.

Membatik Bersama: Sentuhan Langsung pada Warisan Budaya

Program "Membatik di Sonobudoyo"  adalah pintu gerbang bagi siapa saja---mulai dari anak-anak, pelajar, hingga wisatawan mancanegara---untuk mencoba seni membatik secara tradisional.

Salah satu pengunjung Devi Sri Lestari ikut serta membatik bersama di Museum Sonobudoyo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu pengunjung Devi Sri Lestari ikut serta membatik bersama di Museum Sonobudoyo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dalam sesi ini, setiap pengunjung akan diberikan selembar kain kecil dan canting, alat utama dalam membatik tulis. Dengan bimbingan edukator museum yang ramah dan kompeten, pengunjung diajarkan teknik dasar:

  1. Menggambar Pola: Memilih atau membuat desain sederhana di atas kain.
  2. Mencanting Malam: Mengisi atau menutup bagian-bagian pola yang tidak ingin diwarnai dengan malam panas menggunakan canting. Inilah momen paling menantang dan terapeutik, di mana ketelitian dan kesabaran diuji.

Aktivitas ini tidak hanya mengasah keterampilan motorik dan kreativitas, tetapi juga menumbuhkan apresiasi yang lebih besar terhadap kerumitan dan nilai seni yang terkandung dalam sehelai kain batik.

Hadiah dari Yogyakarta: Karya Batik yang Dibawa Pulang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun