Mohon tunggu...
Smartfm Banjarmasin
Smartfm Banjarmasin Mohon Tunggu... Jurnalis - A Part Of Magentic Network, Kompas Gramedia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

101.1 FM -The Spirit of Indonesia Check these out : Facebook : Smartfm Banjarmasin Twitter : @SmartFM_Bjm Instagram : Smartfm Banjarmasin Youtube : Smartfm Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Per 26 Maret 2020, PDP Covid-19 di Kalsel 5 Orang

27 Maret 2020   22:18 Diperbarui: 27 Maret 2020   22:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Per tanggal 27 Maret 2020 sore, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin mengalami penurunan dalam kurun waktu 3 hari terakhir.

Dalam rilis resminya sore tadi melalui rekaman video, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim, menjelaskan bahwa dari hari ke hari ada penurunan jumlah PDP yang dirawat. 

Jika pada tanggal 25 Maret lalu masih tercatat ada 8 PDP, maka pada hari selanjutnya tanggal 26 Maret pagi turun menjadi 7 PDP setelah hasil tes 1 pasien dipastikan negatif, yang disusul penurunan menjadi 6 orang pada sore harinya.

Kemudian per sore hari tadi, jumlah PDP yang dirawat ada 5 orang, ditambah 1 pasien yang terkonfirmasi positif beberapa waktu lalu. Di mana saat ini kondisi seluruh pasien yang dirawat mulai menunjukkan perkembangan yang baik.

"Kondisi para pasien sudah membaik dan terus dilakukan perawatan optimal," tuturnya.

Kendati terjadi penurunan jumlah PDP, namun Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko penyebaran virus Corona. Mengingat saat ini, jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) telah mencapai 993 orang di Kalimantan Selatan, yang dalam waktu dekat juga akan menjalani rapid test untuk memastikan ada tidaknya antibodi COVID-19 dalam sistem imunnya.

Untuk itu, Muslim meminta masyarakat tetap menerapkan jaga jarak atau physical distancing, yang diyakini sangat efektif untuk mengurangi risiko penyebaran virus dari manusia satu ke manusia yang lain, yang berada dalam jarak berdekatan. Mengingat cara ini sangat efektif untuk mengurangi risiko terpapar virus, meskipun sedang berhadapan dengan orang yang sehat. (rzi/eva)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun