Bogor (8/8/13) – Suasana sejuk khas pegunungan sudah terasa begitu memasuki gapura bertuliskan Yayasan Bambu Indonesia. Mata pengunjung dimanjakan dengan beraneka jenis bambu yang tumbuh dilokasi tersebut. Beragam jenis kerajinan dan bentuk rumah berbahan dasar bambu tertata apik dilokasi seluas 5 hektar tersebut. Mata kami terpaku pada sebuah tulisan yang menggantung diatas model rumah adat Jawa Barat, “Bila menanam bambu, akan mengeluarkan mata air. Bila tidak menanam bambu, akan mengeluarkan air mata”. Adalah Jatnika, lelaki berusia 68 tahun yang menjadi penggagas sekaligus penggerak di Yayasan Bambu Indonesia Cibinong – Jawa Barat.
Disela-sela kesibukkan merawat ribuan tanaman bambu miliknya yang terhampar ditepi sungai ciliwung, kami berkesempatan berbincang dengan ‘abah’ Jatnika seputar tanaman bambu. Ekspresi hangat dan rendah hati terpancar dari gaya bertutur yang khas, dengan logat sunda sebagai bahasa kesehariannya. “Alhamdulillah meskipun tempat ini berada dipinggir kota, sudah banyak yang berkunjung untuk melihat-lihat apa saja yang dilakukan Yayasan bambu Indonesia disini. Terakhir kami berhasil meraih juara pertama kompetisi Internasional yang diadakan di Jepang dengan menyisihkan 120 negara di dunia.” Ujarnya (Minggu, 8/8/13)
Mengunjungi yayasan bambu Indonesia, kami belajar banyak hal dari tanaman bambu. Fisik yang lentur dari tanaman ini mengingatkan kami untuk senantiasa bersifat lembut, tidak mudah patah semangat, dan ulet dalam menghadapi tantangan hidup. Dikawasan ini kami belajar mencintai kekayaan alam Negeri Indonesia dengan meneladani kearifan masyarakat dalam mengolah sumber daya.
Salam SMART! www.smartekselensia.net @smartekselensia 29DA0509