Situasi pandemi tidak serta merta mematikan semangat generasi muda untuk berhenti berkreasi. Masuk dalam kondisi kenormalan yang baru menuntut beberapa adaptasi kebiasaan. Seperti halnya olahraga hiburan satu ini. Atraksi bola basket, yang biasa dipertontonkan secara offline di area olah raga hingga dalam mall. Saat ini  dipertandingkan di dunia digital.
Melalui akun instagram @indobballfreetyler semua dapat berpartisipasi sekaligus terekam dan publik dapat menjadi saksi pertandingan yang diselenggarakan. Gerakan ini diawali saat masuk era pandemi dengan #tangkapchallenge bahwa setiap pecinta freestyle saling menangkap bola dalam postingan berdurasi singkat melalui instastory. Ternyata disambut baik sesama pecinta hobi ini saling merespon dan menunjukkan kebolehannya dalam mengolah bola. Respon dari warganet juga cukup positif melihat aksi-aksi kreatif partisipan.
Setelah itu, edukasi mengenai atraksi bola basket melalui saluran IG Live dengan narasumber para senior tanah air yang dilanjutkan dengan narasumber dari Jepang dan Belgia. Publik juga para penggiat memahami runutan skena ini sebesar sekarang. Kekuatan saling memberikan semangat antar generasi ini diwujudkan kongkrit saat pandemi.
Dukungan tidak hanya dari animo publik yang mengikuti rangkaian kegiatan yang telah dibuat. Dukungan juga datang dari produsen bola kenamaan dari china, yang memang spesialis memproduksi bola untuk atraksi gaya bebas. Dari produk lokal yang kerap kali turut membangun  perkembangan skena urban (Urbain inc dan League Indonesia) juga mendukung terselenggaranya adu seni kreativitas olahraga ini. CEO Urbain Inc (Rico 'Spinboy' Lubis), turut pula menjadi juri di kelas open di kompetisi ini.
War of Virtual sebuah kompetisi atraksi bola basket secara digital akan diselenggarakan  sejak 29 Juni dan batas submission sampai 5 juli 2020. Didukung juri-juri tidak hanya dalam negeri juga dari mancanegara. Zinez Kamikaze berasal dari Jepang, merupakan salah satu yang pemain internasional yang paling popular selain prestasi yang pernah diraihnya. Bavo Delbeke berasal dari Belgia, ia merupakan juggler bola basket termahir saat ini di dunia. Reputasinya ia tunjukkan kerap kali saat tur NBA diselenggarakan di Eropa.
Kompetisi ini terbagi menjadi dua kategori. Kategori umum, terbuka untuk semua kelas amatir dan yang senior. Kategori kedua khusus untuk pemula, bagi mereka yang masih baru memulai mencoba terjun di skena atraksi bola basket ini.
Beberapa calon peserta seperti Andreas Nico (juara nasional berturut-turut 2016-2017), Reza Septiadi sebagai pemenang kompetisi freestyle digital diselenggarakan komunitas di Jepang beberapa pekan lalu yang diikuti berbagai negara juga turut antuas mengikuti kompetisi ini. Akankah mereka tetap mendominasi kompetisi era normal yang baru? Atau akan lahir juara-juara baru yang siap bersaing di kancah internasional.
