Saat kuliah, hal pertama dan terakhir yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa/i kampus adalah mengejar IPK tertinggi. Mendapatkan IPK tertinggi di tiap semester memang menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan tentunya butuh perjuangan ekstra untuk bisa mencapainya.
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa/i untuk bisa mendapat IPK tertinggi, mulai dari cara terlihat ataupun tersembunyi. Cara terlihat adalah bagaimana mahasiswa/i tersebut belajar dengan giat, berusaha keras, dan percaya diri dalam menjawab semua pertanyaan yang akan diajukan nanti, tanpa berpangku tangan kepada siapapun saat ujian berlangsung.
Berbeda dengan cara tersembunyi, walaupun ia juga belajar dengan giat tapi ketika ujian berlangsung ia merasa tidak percaya diri. Maka, ia akan berusaha keras untuk berpangku tangan kepada siapapun.
Dari kedua cara tersebut, sudah pasti cara pertama yang akan membuatmu lebih merasa bangga kepada diri sendiri bukan? karena itu adalah hasil kerja kerasmu.
Namun, tahukah kamu? dalam dunia kerja, IPK tinggi tidak terlalu mendapat perhatian dari para pencari kerja. IPK bukanlah menjadi persoalan utama bagi suatu perusah aan dalam mencari calon karyawannya, karena bagi perusahaan kemampuanlah (skill) yang menjadi peran utama. Apakah ia memiliki potensi dibidang ini?
Akan tetapi, kemampuan (skill) seseorang tidak tercipta begitu saja tanpa adanya keinginan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Untuk mendapatkan keterampilan, maka seseorang perlu mengasah kemampuannya dan hal itu tidak hanya bisa didapatkan di bangku sekolah atau kuliah.
Namun, melalui workshop yang saat ini sedang berkembang dengan pesat, seseorang bisa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Dimana, kemampuan itulah yang akan menjadi bekalmu dalam persaingan di dunia kerja.
