Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bapak Presiden Mengundang Artis-Seniman, Pak Terawan Bikin Blunder Lagi, Bagaimana?

16 Juli 2020   20:11 Diperbarui: 16 Juli 2020   20:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Terawan masih membingungkan, Pak Presiden undang artis-seniman yang jauh panggang dari api untuk mendukung penanganan corona. Sementara, corona juga dijadikan kendaraan politik dan lahan mencari anggaran oleh beberapa pihak. Bagaimana ini?

Sementara rakyat juga masih teriak dan butuh laporan data corona yang benar. Ruwet.

Setelah video kemarahan Presiden Jokowi dipublikasikan, dan masyarakat menunggu siapa gerangan para menteri yang bakal dipecat Jokowi, ternyata hingga detik ini, semua hal itu masih sekadar wacana.

Namun, belum lagi menunjukkan kinerja yang baik dan menjadi menteri yang paling banyak diprediksi akan dipecat oleh Jokowi, lagi-lagi sang menteri ini bikin dua blunder lagi yang sangat mengecewakan masyarakat.

Pertama harus membuat peraturan tentang pergantian istilah-istilah dalam corona yang tak ada urgensinya bagi rakyat. Kedua, kini membuat blunder pernyataan lagi dalam komunikasi publik yang bikin rakyat mengelus dada.

Bahkan dalam kolom komentar atas blunder pernyataanya tersebut, warganet mengumpat dengan berbagai komenter seperti saya kutip dari kolom komentar di artikel menyangkut dirinya, di CNN Rabu (15/7/2020) ada komentar semacam: "Anda waras?". "Gantiiiiiii!". "Kalau presiden mau jaga wibawa, pecat orang ini!", dll.

Mengapa warganet begitu kesal dan marah? Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengakui penyerapan anggaran penanganan pandemi virus corona di sektor kesehatan masih rendah. Ia bilang hal itu karena jumlah pasien yang masih sedikit.

"Kalau penyerapan kurang kan berarti pasiennya sedikit. Santunan juga kalau penyerapannya kurang berarti yang meninggal sedikit, untuk tenaga kesehatan," ungkap Terawan dalam Rapat Badan Anggaran melalui video conference, Rabu (15/7).

Luar biasa pernyataan Terawan ini. Apa sebelum bicara tidak dipersiapkan dulu kata-kata yang tidak membikin rakyat marah? Mengapa sepertinya bicara tanpa "ayakan". Sangat memiriskan.

Bila maksud Terawan disampaikan dengan bahasa yang lebih santun, meski maksudnya sama, maka tentu tidak akan menimbulkan blunder lagi. Masa bahasa seorang menteri seperti itu?

Bahkan dalam tambahan penjelasannya, Terawan mengungkap bahwa serapan anggaran penanganan pandemi virus corona di sektor kesehatan akan banyak jika jumlah pasien yang sakit dan tenaga medis yang meninggal lebih banyak. Dengan kata lain, penyerapan anggaran akan bergantung dari perkembangan kasus penularan virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun