Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pak Terawan, Apa Urgensi Perubahan Istilah Corona bagi Rakyat?

15 Juli 2020   16:15 Diperbarui: 15 Juli 2020   16:22 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Pertama, seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu >24 jam. 

Kedua, seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari. 

Luar biasa istilah-istilah tersebut. Pertanyaannya, apakah dengan istilah baru yang lebih "njelimet" masyarakat disuruh paham dan hafal dengan seluruh istilah bikinan Menkes Terawan dan tim nya ini?

Waduh, yang dibutuhkan masyarakat sekarang itu makan, masa masyarakat disuruh makan istilah-istilah baru seperti materi belajar di sekolah saja.

Sudah begitu, Si Terawan juga masih mendefinisikan istilah setelah selesai masa isolasi. Malah ada 3 istilah lho yang menyatakan situasi pasien bisa dinyatakan selesai masa isolasi. 

1. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi; 

2. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan 

3. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan. Lalu terakhir, definisi kematian adalah "kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus konfirmasi/probable COVID-19 yang meninggal."

Hmmm, ada-ada saja pak Menkes ini. Kira-kira apakah semua istilah baru itu merujuk pada anjuran WHO? 

Namun, yang pasti, sebagai pengetahuan umum bagi masyarakat, menyoal istilah-istilah terkait corona tersebut, memang tidak ada salahnya dipahami dan dihafal oleh masyarakat.

Tetapi dalam kondisi seperti sekarang, di mana kepercayaan rakyat sudah begitu menurun terhadap pemerintah, seharusnya pak Menteri ini berpikir realistis dan logis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun