Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misi Budaya di Benua Biru (2) 14 Juli, "Fullday Tour Istanbul"

14 Juli 2020   14:43 Diperbarui: 14 Juli 2020   15:26 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, Masjid Sultan Ahmed atau yang lebih dikenal dengan Blue Mosque adalah sebuah masjid indah dan bersejarah yang berada di Istanbul, Turki. Disebut dengan Blue Mosque atau Masjid Biru, karena dinding interiornya dihiasi dengan keramik berwarna biru. 

Masjid bersejarah ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Ahmed I tahun 1616. Masjid ini memiliki 9 kubah serta 6 menara masjid yang berdiri di sekitarnya. 

Selain interiornya yang indah, dengan hiasan berdesain tradisional Ottoman, dinding bagian dalamnya dihiasi sekitar 20.000 keping mosaik biru, dengan 260 jendela dengan kaca-kaca patri (stained glass), semakin mempercantik arsitektur bangunan ini. Masjid ini juga memiliki halaman yang luas sehingga menambah kemegahannya.

Sumber: Supartono JW (di dalam Masjid Sultan Ahmed)
Sumber: Supartono JW (di dalam Masjid Sultan Ahmed)
Untuk masuk ke dalam Masjid, kamu pun harus melalui pintu belakang dan antri. Petugas penjaga Masjid juga membagikan tas plastik kepada setiap pengunjung untuk menyimpan sepatu atau sendalnya sebelum masuk ke dalam Masjid yang sangat indah dan megah ini. 

Setelah cukup waktu, bercengkerama, saya dan rombongan bergegas menuju ke Topkapi Palace.

Sumber: Supartono JW (Topkapi Palace)
Sumber: Supartono JW (Topkapi Palace)
Topkapi Palace merupakan sebuah museum yang dulunya kompleks istana  tempat tinggal Sultan Ottoman Turki. Istana ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mehmed II sekitar tahun 1459 dan menjadi tempat tinggal para sultan Ottoman Turki hingga 400 tahun.

Istana ini tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal saja, tapi juga difungsikan sebagai pusat pemerintahan. Karena itulah di kompleks Topkapi Palace tersedia fasilitas yang sangat lengkap, seperti sekolah, asrama, perpustakaan, rumah sakit, masjid, taman, dan lain-lain.

Sumber: Supartono JW (Di dalam Basilica Cistern)
Sumber: Supartono JW (Di dalam Basilica Cistern)
Berikutnya, rombongan pun beranjak menyusuri jalananan di Istanbul, namun tiba-tiba kami diarahkan kesebuah pintu yang tidak saya duga sebelumnya, bahwa ternyata, pintu itu adalah menuju lorong ke bawah tanah di tengah Kota Istanbul. 

Ternyata, setelah masuk di dalam bangunan di bawah tanah yang tadinya saya pikira sebuah goa, Istanbul tidak hanya menarik di atas tanah, tetapi juga di bawah tanah dengan Basilica Cistern (Yerebatan).

Yah, namanya Basilica Cistern, tempat menakjubkan  karya arsitektur zaman Bizantium, sumur bawah tanah yang tak sangat indah. Saat menuruni anak tangga, hanya dengan bantuan cahaya redup dan ada juga musik klasik yang berpadu dengan gemercik tetesan air, membuat suasana yang sangat berbeda. 

Semakin berjalan ke bawah, lalu menelusuri jalan setapak, ada juga kita melihat ikan berenang di antara 336 kolom yang mendukung langit-langit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun