Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WHO Akui Virus Corona Menyebar Melalui Udara, Kasus Corona di +62 Terus Meningkat

8 Juli 2020   20:38 Diperbarui: 8 Juli 2020   20:30 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus corona di Indonesia tambah meningkat, di saat WHO mengakui pendapat para pakar dari 32 negara menyatakan virus corona menyebar melalui udara. Sikap masyarakat yang tak lagi percaya dengan laporan data dari pemerintah dan terus hidup secara normal, akan semakin memicu penambahan corona di Indonesia tak terkendali lagi.

Kendati penambahan kasus positif di Indonesia hari ini, Rabu (8/7/2020), adalah rekor tertinggi sejak corona menyambangi Indonesia, ternyata masyarakat tetap tenang-tenang saja bahkan terkesan cuek.

Dari beberapa komentar warga yang sempat saya tanya, mereka malah balik bertanya, apa itu datanya benar? Bukan rekayasa? Kan selama ini rekayasa.

Atas kondisi ini, memang pemerintah wajib memiliki sikap dan tindakan yang lebih masif agar rakyat kembali naik kepercayaannya kepada pemerintah atas laporan kasus corona setiap hari dari Jubir Gugus Tugas Covid-19 Indonesia.

Terlebih, kini Organisasi Kesehatan Dunia, sudah mengakui bahwa penyebaran virus corona di antaranya melalui udara.

Sehingga, dengan semakin antipati dan skepatisnya masyarakat terhadap laporan kasus corona, bila ternyata penyebaran corona juga melalui udara, maka ini akan menjadi hal yang lebih berat dalam rangka membuat masyarakat lebih patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Percuma, Jubir melaporkan penambahan kasus setiap hari, mau bertambah 1.853 seperti hari Rabu, 3 Juli 2020, atau hari berikutnya mau dilaporkan 2.000 atau 3.000 atau bahkan sampai 10.000, masyarakat sudah terlanjur kurang percaya dengan data "bohong" dari pemerintah.

Saat tanggal 2 Juli 2020, Jubir Covid-19 melaporkan penambahan kasus corona menjadi yang pertama tertinggi di Indonesia dengan jumlah 1.624, masyarakat juga tetap "cuek bebek".

Karenanya, meski Rabu, 8 Juli 2020 penambahan dilaporkan Achmad Yurianto menanjak menjadi 1.853, masyarakat kembali "cuek bebek jilid 2".

Menyoal kasus corona yang datanya dianggap tidak pernah benar dan tidak pernah valid,  masyarakat juga sudah mencium aroma bahwa wabah corona juga dijadikan kendaraan politik dan lahan anggaran baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, seperti sudah pernah saya ulas dalam artikel sebelumnya.

Namun, bila terbukti bahwa virus corona benar-benar final, menular melalui udara, maka memanfaatkan corona sebagai kendaraan politik dan lahan mencari anggaran/pendapatan, maka harus benar-benar dipikirkan ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun