Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pagi, Sore, dan Petang Hari KRL Tak Manusiawi

7 Desember 2019   23:50 Diperbarui: 7 Desember 2019   23:51 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gebrakan bersih-bersih dan bongkar-bongkar ala Mas Menteri BUMN Erick Thohir, telah memangsa korban. Bahkan atas kasus "Harley Davidson" Dirut Garuda Indonesia, Presiden Jokowi turut menegaskan bahwa, gebrakan Erick adalah sekaligus sebagai pesan tak main-main. 

Seiring dengan gebrakan Mas Erick ini, ada sebuah video yang kini viral, memperlihatkan petugas keamanan di salah satu stasiun kereta api mendorong penumpang kereta rel listrik tersebar di media sosial Instagram pada Jumat (6/12/2019). Dalam video yang viral tersebut, nampak petugas mendorong penumpang agar pintu kereta dapat tertutup. 

Bahkan hingga Sabtu (7/12/2019) pukul 08.00 WIB, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 75.000 kali. Unggahan tersebut, judulnya "Pejuang KRL pasti pernah mengalami momen seperti ini. 

Apa lagi sejak bulan Desember 2019 yang banyak perubahan jadwal KRL dan membuat penumpukan penumpang di stasiun untuk antrian naik". 

Bila saja setiap peristiwa petugas atau bahkan di antara sesama penumpang saling membantu mendorong penumpang agar pintu KRL tertutup, pasti bila di jajar, videonya akan berjumlah ribuan, bahkan bisa jutaan. 

Karena peristiwa model ini sangat kerap terjadi. Bila demi pintu KRL dapat tertutup, penumpang di dorong, maka dapat terbayang, kira-kira bagaimana kondisi di dalam gerbong KRL khususnya di saat pagi dan sore hari. 

Gerbong KRL semua terisi manusia yang tidak ada bedanya dengan "tumpukan ikan", sangat tak manusiawi. Meski gerbong khusus wanita disiapkan di bagian depan dan belakang KRL, penumpang wanita pun tak tertampung dan turut serta menjadi tumpukan "ikan asin" yang sama sekali tidak ada batas dan jarak. 

Laki-perempuan, semuanya menyatu dan saling himpit. Sangat risih rasanya melihat kaum hawa terjepit di antara para lelaki. Meski mungkin ada yang berpikir "memanfaatkan situasi", namun secara positif, di jam sibuk, penumpang rela menjadi ikan asin demi datang tak terlambat baik ke sekolah/tempat kuliah/tempat kerja, saat pagi hari, dan sampai rumah tepat waktu saat sore dan petang hari. 

Bila Mas Erick sekarang sedang bersih-bersih, coba segera pikirkan bagaimana penumpang KRL bukan hanya di Jabodetabek,  laki-laki dan wanita yang bukan muhrim tidak saling tempel di pagi hari dan sore/petang hari. 

Bagaimana caranya Mas Erick? PT Kereta Api Indonesia (Persero) (disingkat KAI atau PT KAI) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. 

Layanan PT KAI meliputi angkutan penumpang dan barang. Sampai hari ini, KRL yang menjadi mode pilihan, sangat tidak manusiawi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun