Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Move On

15 Juni 2021   21:45 Diperbarui: 15 Juni 2021   22:07 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan virtual di tengah pandemi (foto merdeka.com)

MENUNGGU adalah pekerjaan membosankan. Diam di rumah melulu tentu menjengkelkan. Tapi, di tengah pandemi Covid-19, stay at home adalah sebuah pilihan. Presiden Jokowi pun anjurkan demikian.

Lebih dari separuh populasi dunia berada di bawah lockdown sejak virus Corona muncul. Namun WHO memperingatkan tidak ada jaminan melonggarkan pembatasan tidak akan memicu datangnya gelombang kedua virus Corona.

Pandemi virus corona memang bikin nelangsa. Apalagi buat insan olahraga. Tiap hari biasa bergerak kini tak bisa kemana-mana. Biasanya menghirup udara segar, kini tidak lagi. Bosan, itu pasti. Hampir tiga bulan Indonesia dikepung corona.

Rasanya dunia sudah tak ada kehidupan lain. Televisi, media online, cetak, didominasi virus corona. Bikin otak lelah. Media terus menerus memberitakan peningkatan jumlah kumulatif kasus dan kematian. Tambah parno!

Profesor Dr. John Ionnidis Universitas Stanford, AS: corona ini adalah wabah kepanikan massal. Entah ini propaganda untuk melawan keniscahyaan atau bukan. Tapi, saya sepakat kegelisahan harus dilawan. Jangan biarkan tubuh ini jadi ambyar karena ketakutan berlebihan. Saatnya move on dari kepanikan.

Move on adalah serapan dari bahasa Inggris yang bermakna 'pindah'. Tapi banyak orang yang mengasumsikan kata move disini dengan arti yang berbeda, seperti pindah kelain hati, pindah ke lingkungan lain. Tergantung perspektif dan siapa individu yang menggunakan kata ini.

Dalam konteks olahraga, move on dapat diartikan perpindahan dari tempat yang lazim ke tempat yang mungkin tidak biasa. Biasanya dibanjiri penonton, kini melompong. Bisa juga dari bentuk real menjadi virtual. Pendek kata berolahraga lewat media sosial pun tak masalah.

Apapun bentuknya, olahraga tak boleh sirna. Kreativitas harus tetap dijaga. Beda nuansa tidak masalah. Media segmentasi olahraga juga tak boleh kehilangan cerita. Dengan kemajuan teknologi, kini bisa memanfaatkan live-streaming dan konten di media sosial.

Dalam beberapa peristiwa besar, netizen, termasuk penggemar olahraga beralih ke media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter sebab mereka tidak hanya ingin menyaksikan pertandingan. Mereka ingin andil dalam percakapan.

Cristiano Ronaldo misalnya. Meski dalam karantina, tak henti berolahraga. Dia terus melatih daya tahan tubuhnya dengan latihan fisik. Superstar Juventus itu berbagi aktivitasnya di akun Instagramnya.

Kemenpora lewat Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga meluncurkan gerakan senam Stay at Home (SaH). SaH dilombakan pada 1 Mei 2021 lalu. Periode pertama adalah Lomba Senam Individu di Instagram (pengumuman pemenang pada 14 Mei). Periode kedua adalah Lomba Senam Individu di Facebook (pengumuman pemenang pada 11 Juni). Periode ketiga adalah Lomba Senam Individu di Youtube (pengumuman pemenang pada 25 Juni).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun