Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Majapahit Pernah Menguasai Nusantara Bukan Omong Kosong

21 April 2016   00:45 Diperbarui: 21 April 2016   10:33 9198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau soal bertukar hadiah antara Majapahit dengan negeri-negeri sahabat sudah barang tentu kerap dilakukan sebagai tanda persahabatan.

Yang pasti, hadiah berbeda dengan upeti. Hadiah sifatnya tidak wajib, sedang upeti sifatnya wajib.

Jadi saya juga heran ketika prof Hasan Djafar menyamakan kedudukan hadiah dengan upeti yang berlaku pada jaman Majapahit.

Sebenarnya ada beberapa sumber selain kakawin Negarakertagama yang dapat digunakan untuk menyanggah pendapat Prof. Hasan Djafar.

Berita berita keberadaan Majapahit muncul dalam beberapa naskah lokal nusantara seperti dalam Sajarah Malayu atau Hikayat Banjar. [Sekilas Hikayat Banjar dapat lihat DI SINI]

Soal kenapa sampai sekarang belum ada kabar penemuan prasasti bertanda lanchana maharaja Majapahit di beberapa daerah Nusantara atau luar Jawa, perlu pembahasan dan kajian lanjut. Saya berpendapat, hal itu, tidak adanya prasasti seperti prasasti yang berisi anugerah sima perdikan, di luar Jawa, lebih karena daerah daerah atau negeri-negeri bawahan Majapahit di Nusantara tetap berhak mengatur urusan rumah tangganya sendiri, masih berhak mengelola tata pemerintahannya sendiri tanpa campur tangan lebih jauh dari pihak Majapahit sebagai kerajaan Induk. 

Hampir semua prasasti yang dikeluarkan raja Majapahit yang sebagian banyak berupa prasasti anugerah sima perdikan, diberikan kepada daerah daerah di zona keraton yang ditempati seorang Bhre atau di keraton yang dipimpin keluarga Raja Majapahit. Dan itu berada di Jatim dan Jateng.

Negeri Palembang pernah dipimpin Arya Damar, seorang anggota keluarga raja Majapahit. Semestinya di sana ada temuan prasasti bertanda lanchana Raja Majapahit. 

Meski belum ada temuan prasasti atas nama raja Majapahit di Palembang, keberadaan tokoh bernama Arya Damar atau Aria Abdilah di Palembang, menunjukkan bahwa Majapahit tidak sekadar berkuasa di Jatim dan Jateng. Ketika negeri-negeri lain di pulau Sumatera melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit, Negeri Palembang diriwayatkan masih setia terhadap Majapahit.

ADA satu lagi data sejarah yang menunjukkan bahwa Majapahit tidak sekadar berkuasa di Jatim dan Jateng, yaitu prasasti Waringin Pitu yang dikeluarkan maharaja Majapahit Wijaya Parakrama Wardhana dyah Kertawijaya tahun 1447M. Dalam prasasti ini menyebutkan satu kerajaan bawahan Majapahit yang ditempati seorang anggota keluarga raja Majapahit bernama Manggalawardhani dyah Suragharini.

Permaisuri Sang Sinagara Rajasawardhana dyah Wijaya Kumara ini  berkuasa di keraton Tanjungpura dan dikenal sebagai ratu Tanjungpura I. Dalam buku GIRINDRA:Pararaja Tumapel-Majapahit, saya mengidentifikasi bahwa Tanjungpura adalah daerah di pulau Kalimantan. Pada jaman kerajaan Singasari, daerah ini bernama Bakulapura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun