Mohon tunggu...
siwed
siwed Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer edit terjemahan

Lagi coba menulis rutin

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Hospital Playlist: Drama Korea Medis Rasa Persahabatan

8 Januari 2021   14:44 Diperbarui: 21 Januari 2021   02:56 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama Korea banyak digandrungi orang, termasuk saya. Kebanyakan drama Korea memang bagus alur ceritanya, kuat penokohannya, dan beragam jenis ceritanya. Namun, tidak sedikit pula yang mudah ditebak jalan ceritanya dan dangkal penokohannya.

Bisa dibilang saya sudah sering kecele sama drama-drama Korea favorit orang banyak tapi menurut saya malah tidak mutu. Mulai dari tokoh perempuannya yang dibuat menyek-menyek, banyaknya adegan "sampah" (aka tidak penting dan sepertinya hanya berfungsi mengisi durasi supaya episodenya bisa sampai 16 sesuai pakem drama Korea), dan dialog para tokoh yang basi atau cenderung berlebihan.

Faktor-faktor itu membuat saya saat ini lebih selektif dalam menonton drama Korea. Saya sekarang lebih mencari drama-drama yang jumlah episodenya maksimal hanya 10 atau 12 episode. Atau sekalian saja saya menonton film-film atau FTV (film TV)-nya Korea. 

Nah, salah satu drama Korea di tahun 2020 yang episodenya sedikit dan saya tonton juga paling berkesan buat saya adalah Hospital Playlist.

Hospital Playlist (atau judul lainnya Wise Doctor Life) berkisah tentang persahabatan lima dokter dengan latar bidang kedokteran yang berbeda-beda. Lee Ik-Joon (asisten profesor bedah umum), Ahn Jeong-Won (asisten profesor bedah anak), Kim Jung-Wan (asisten profesor bedah kardiotoraks), Yang Seok-Hyeong (asisten profesor spesialis obstetri dan ginekologi), dan Chae Song-Hwa (asisten profesor bedah saraf).

Kelimanya bertemu tanpa sengaja ketika kabur dari acara kumpul mahasiswa baru fakultas kedokteran. Mereka semakin dekat setelah membentuk sebuah band untuk sekadar main-main. Persahabatan mereka pun berlanjut hingga mereka bekerja di pusat medis yang sama.

Yang paling berkesan dari drama medis ini adalah cara kelimanya menjalin persahabatan dan cara mereka bersikap dan menjalankan profesi dokter di bidangnya masing-masing.

Meskipun bersahabat lama dan dekat, mereka tetap menghormati privasinya masing-masing. Soal keluarga dan hubungan percintaan tidak pernah menjadi topik bahasan utama mereka di saat berkumpul. Hanya ketika ada masalah dalam keluarga atau hubungan percintaan yang mengganggu keseharian dan pekerjaan mereka, barulah para sahabat itu mencoba bertanya lebih jauh dan sebisa mungkin memberi pendapat.

Misalnya, ketika dr Kim Jun-Wan memergoki pacar dr Chae Song-Hwa berselingkuh, dia tidak langsung mengadu ke Song-Hwa. Jun-Wan justru mendatangi pacarnya itu dan meminta agar laki-laki itu bersikap seperti pria sejati dengan memberi tahu Song-Hwa bahwa selama ini dia sudah berselingkuh. Lalu, saat tahu bahwa sahabatnya, Jun-Wan, selama ini menyembunyikan perselingkuhan pacarnya, Song-Hwa marah-marah pada Jun-Wan dan akhirnya mereka adu mulut. Tapi lama setelahnya, Jun-Wan bertanya lewat sms apakah dia sudah menyakiti perasaan Song-Hwa. Song-Hwa membalas, "Tidak, aku paham. Aku hanya ingin marah-marah." Jun-Wan pun mengerti.

Saya terkesan dengan sikap Jun-Wan yang mau memahami kalau ada kalanya sahabatnya hanya berniat meluapkan emosinya tanpa bermaksud apa-apa.

Mereka juga sering bertengkar karena masalah-masalah sepele. Seperti meributkan kecepatan makan. Song-Hwa dan Jun-Wan suka makan cepat, dan kadang Jeong-Won tidak kebagian daging dan hanya mendapat tahu saat mereka makan bersama pasta kedelai Korea Cheonggukjang. Meskipun sering bertengkar, pertengkaran semacam ini tidak sampai merusak hubungan sahabat di antara mereka. Bisa dibilang, pertengkaran seperti itu sekadar bumbu yang memperkaya rasa persahabatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun