Donggala -- Rasa ketakutan masih menghantui sebagian besar pengungsi korban gempa dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala, Provinsi, Sulawesi Tengah.
Salah satunya terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, di sini memang lokasinya dipesisir Pantai Teluk Palu eks terjadi tsunami usai gempa 7,4 Magnitudo 28 September 2018 lalu.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan Yayasan Usaha Mulia (YUM) Jakarta ketika berbincang dengan sejumlah pengungsi di Sirenja, Kabupaten Donggala.
"Awal awalnya sembako huntata kemudian trauma healing karena saya juga psigolog. Kita sempatkan lah untuk hadir," jelas Sekertaris YUM Jakarta Woro Aryanti Senin (8/4).
Selain itu kata Woro tak dipungkiri, masih banyak didapat warga yang trauma berat atas gempa dan tsunami yang menerjang Palu, Sigi dan Donggala.
"Kalau warga Sirenja itu yang pinggir pantai masih cukup trauma, kita berikan trauma healing ke merkea mereka. Menurut mereka kalau malam masih terbayang getaran gempa dan ombak tsunami," ucapnya.
Sementara itu Pantauan di Desa Jono Oge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi Senin, tim YUM tampak semangat memberikan trauma healing ke ibu ibu pengungsi.
Sementara itu Mbk Tri yang juga tim YUM memberikan trauma healing kepada puluhan anak anak di lokasi pengungsian.
"Supaya anak anak semangat menjalani hidup di pengungsian. Kita trauma healing untuk menghilangkan rasa trauma mereka pasca bencana itu," kata Mbk Tri.