Tuban – Polisi diminta tegas menangani kasus yang menimpa sejumlah sales smartphone merek Oppo yang bernaung di bawah PT World Innovate Telecomunication berupa dugaan ‘persekusi dan kunyah terasi’ jika tak capai target penjualan.
Hal itu ditegaskan oleh salah satu korban yang tak lain adalah karyawan Oppo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur bernama Gemilang Indra Yuliarti, saat dihubungi Kamis malam 28 Februari 2019.
“Aku minta kepastian hukum mas, minta keadilan sesuai yang mereka (manajemen Oppo) langgar,” tegas Gemilang Kamis (28/2/2019).
Diketahui Gemilang telah melaporkan kasus ini ke Polres Tuban tanggal 26 Februari 2019 lalu. Gemilang mengatakan sudah banyak karyawan yang menjadi korban jika tidak capai target yang ditentukan oleh supervisor dan trainer Oppo.
“Banyak mas, kayaknya seluruh karyawan regional manager ya pernah. Perintah dari Regional Manager (RGM) pernah ko mas,” beber Gemilang.
Kasus ini viral setelah beberapa karyawan mengeluh, salah satu hukuman yang diganjarkan ke karyawan yang merupakan sales yang tidak capai target adalah dengan cara ‘kunyah terasi’ (makan terasi).
KBO Satreskrim Polres Tuban Iptu Dean Tomy Rimbawan mengatakan laporan sudah masuk. Laporan terkait dugaan perpeloncoan di dunia kerja tersebut sudah diterima.
Barang buktinya sejumlah screenshoot percakapan di grup antara supervisor dengan para staf pemasaran dan sejumlah rekaman video hukuman tak lazim tersebut.
”Laporan baru masuk dan akan kami proses,” tegas dia dikutip dari Jawapos.com.