Mohon tunggu...
Sitta asra
Sitta asra Mohon Tunggu... Seniman - BIDADARI DIPINTU SURGA

Kenal aku lewat tulisanku_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapa di Balik Kesuksesan BK? Kamukah?

28 September 2019   13:41 Diperbarui: 28 September 2019   13:49 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock

individu, kelompok organisasi dibalik kesuksesan bimbingan konseling  disebut stakeholder.nah, stakeholder ini bisa  dari laki-laki atau perempuan yang memiliki kepentingan, terlibat atau dipengaruhi (positive atau negative) oleh suatu kegiatan program. Program yang dimaksud disini adalah  program bimbingan konseling. Jadi siapa kah stakeholder dibalik keerhasilan program bimbingan konseling ini.?

Akan kita bahas ya readers. Stakeholder dapat berupa individu, organisasi kelompok, dan fasilitas atau program. Stakeholder bimbingan konseling yang akan kita bahas kali ini dalah :

  • Wali kelas
  • Kepala sekolah dan wakil
  • Guru mata pelajaran
  • Orang tua atau wali murid
  • Administrator sekolah
  • Siswa
  • Komite sekolah
  • Petugas laboratorium
  • Dan staff pendukung seperti, satpam, pegawai kantin dll.

Nah, dalam menjalankan programnya ini, bimbingan konseling berkolaborasi dengan stakeholder demi keberhasilan program. bimbingan konseling tidak akan bisa menjalankan programnya dengan sempurna tanpa bantuan dari para stakeholder tadi. Maka dari itu, dibutuhkanlah kerjasama antara stakeholder dengan bimbingan konseling. Karena pada hakikatnya stakeholder juga membutuhkan peran bk dalam mengatasi masalah peserta didik.

Kasi contoh kasus doing kak ? boleh boleh J

Jadi contoh kasus kolaborasi bimbingan konseling dan stake holder dalam mengatasi masalah contohnya ketika siswa bermasalah dengan nilai suatu mata pelajaran. Anggap saya matematika. Padahal sebelumnya siswa ini baik- baik saja dengan nilai matetamtikanya. Namun beberapa minggu terakhir ia mendapat masalah dengan nilai matematikanya. Dan guru matepelajaranpun menanyainya namun tidak menemui titik kejelasan. Nah pada saat inilah terjadi kolaborasi antara guru dan bimbingan konseling. Guru menyarankan anakn tersebut untuk konsultasi ke bimbingan konseling. Dan meminta bimbingan konseling untuk membantu anak tersebut. Setelah itu anak tersebut akan di tangani oleh bimbingan konseling.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun