Taksonomi Bloom awalnya diterbitkan pada tahun 1956, dan Taksonomi tersebut dimodifikasi setiap tahunnya dan selama 16 tahun setelah pertama kali diterbitkan. Pada tahun 2001 taksonomi Bloom di revisi oleh psikolog pendidikan David Krathwol dan Lorin Anderson dan diterbitkan dengan judul A Taxonomy for Teaching, Learning, and Assessment. Taksonomi Bloom direvisi untuk mencerminkan bagaimana belajar adalah proses aktif dan bukan proses pasif.
Taksonomi Bloom dapat diartikan, sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum atau masih luas dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik atau lebih terperinci.
Tujuan & Penerapan Taksonomi Bloom
Pada Taksonomi Bloom, tujuan pendidikan di bagi menjadi tiga yaitu: 1) Ranah Kognitif, berkaitan dengan pemikiran dan intelek seperti cara berfikir, pengetahuan, pemahaman, 2) Ranah Afektif, yang meliputi aspek- aspek perasaan dan emosi seperti bakat, minat, sikap, 3) Ranah Psikomotorik, meliputi aspek- aspek psikomotor seperti olahraga, menggambar. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks.
- Domain KognitifÂ
Tingkat Bloom
Kata Kerja Kunci (keyword)
Contoh Tujuan Pembelajaran
Mencipta (C6)
merancang, merumuskan, membangun, menciptakan, membuat, menyusun, menghasilkan, menurunkan, memodifikasi, mengembangkan.
Pada akhir pelajaran ini, siswa akan dapat merancang masalah pekerjaan rumah asli yang berhubungan dengan prinsip kekekalan energi.