Mohon tunggu...
Siti Sarah
Siti Sarah Mohon Tunggu... Pendidikan Matematika

Over the last two years, I've honed my skills as a scientific article writer, crafting numerous pieces that delve into complex concepts across various fields. I bring experience in researching diverse topics, applying rigorous methodologies, and delivering high-quality scientific content. My proficiency in mathematical and statistical analysis ensures a systematic and objective presentation of findings.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Kampus Ke Desa: Kiprah Mahasiswa KKN UNIMED Wujudkan Desa Agro Di Labuhan Haji

30 September 2025   00:49 Diperbarui: 30 September 2025   00:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apotek Hidup Karya KKN Unimed 2025

Siapa sangka sebuah desa perkebunan di Kabupaten Labuhanbatu Utara kini memiliki wajah baru yang lebih mandiri, asri, dan penuh warna? 

Selama 40 hari, mahasiswa Universitas Negeri Medan (UNIMED) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 di Desa Perkebunan Labuhan Haji, Kecamatan Kualuh Hulu. Dengan mengusung tema "Desa Agro", mereka hadir bukan hanya sebagai tamu sementara, tetapi menyatu dengan masyarakat desa untuk membangun lingkungan, kesehatan, dan pendidikan. Dari apotek hidup, pupuk organik, hingga bimbingan belajar anak, semua menjadi jejak nyata pengabdian yang menyatukan ilmu kampus dengan kebutuhan warga. 

Desa Perkebunan Labuhan Haji memiliki luas sekitar 1.800 hektare, terdiri atas 4 dusun dengan jumlah penduduk 965 jiwa (476 laki-laki dan 487 perempuan). Sebagian besar warganya bekerja sebagai karyawan perkebunan kelapa sawit dan karet, sementara sebagian lainnya berprofesi sebagai pedagang, tenaga kesehatan, maupun aparat desa. Sejarah panjang desa ini berawal dari perkebunan kolonial Belanda yang kemudian dinasionalisasi, hingga kini menjadi salah satu pusat perkebunan penting di Labuhanbatu Utara. Desa Perkebunan Labuhan Haji merupakan desa dengan mayoritas penduduk bekerja di perkebunan kelapa sawit dan karet. 

Berdasarkan observasi awal kami, potensi pertanian dan perkebunan begitu besar, namun desa juga menghadapi tantangan: limbah rumah tangga yang belum dikelola optimal, kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat, serta kesadaran anak-anak akan kesehatan yang masih terbatas. Selain itu, anak-anak desa juga membutuhkan ruang belajar kreatif untuk menumbuhkan semangat pendidikan sejak dini. Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNIMED 2025 hadir membawa program yang berfokus pada lingkungan, pertanian, kesehatan, dan pendidikan. 

Salah satu program utama adalah apotek hidup. Mahasiswa berinisiatif menanam tanaman herbal seperti seperti jahe, kunyit, serai, lidah buaya, temulawak, kencur, kemangi, bawang batak, lengkuas, jahe merah dun kelor dan lain-lain di lahan tidak kosong berukuran 14 x 17 cm di samping Kantor Kepala Desa Labuhan Haji. Kemudian, Setiap tanaman diberi label nama dan manfaatnya sebagai bahan edukasi. Kehadiran apotek hidup tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga memberi manfaat praktis bagi kesehatan masyarakat. Menariknya, mahasiswa juga membuat pagar kayu sederhana yang mengelilingi area apotek hidup. Pagar ini mendapatkan apresiasi tinggi dari warga karena selain kuat dan rapi, juga mempercantik tampilan kebun herbal. Seorang warga bahkan menyebut pagar itu akan menjadi referensi bagi pagar yang akan mereka buat di rumah. Terlihat bahwa inovasi sederhana mampu menginspirasi masyarakat dalam mengelola pekarangan rumah. Penataan taman juga dilengkapi dengan dekorasi seperti kolam, mural dinding dan tandatangan kepala desa serta seluruh mahasiswa di dinding apotek hidup sebagai kenang-kenangan dan menambah nilai estetika dan kenyamanan bagi masyarakat atau pihak lain saat berkunjung. 

Apotek Hidup Karya KKN Unimed 2025
Apotek Hidup Karya KKN Unimed 2025

Sampah rumah tangga yang selama ini hanya menumpuk di sudut pekarangan kini menemukan solusi melalui program pembuatan pupuk organik padat dan cair. Mahasiswa KKN memperkenalkan komposter sederhana berbahan limbah jerigen sebagai media pengolahan sampah organik. Dengan memanfaatkan daun kering, sisa sayuran, dan limbah dapur, warga belajar menghasilkan pupuk alami yang ramah lingkungan untuk kebutuhan kebun mereka. Kegiatan ini tidak hanya berupa praktik, tetapi juga dilengkapi dengan sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik agar masyarakat memahami manfaat jangka panjangnya. 

Menariknya, sesi sosialisasi memunculkan interaksi kritis. Seorang siswa PKL dari SMK Pertanian mempertanyakan keunggulan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia, sementara warga desa ingin tahu apakah pembuatan pupuk organik cair (POC) memerlukan tambahan bahan kimia seperti yang digunakan mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan ini membuka diskusi yang memperkaya pemahaman bersama tentang pentingnya pupuk organik bagi keberlanjutan lingkungan. Pada akhirnya, warga menyadari bahwa selain lebih aman, pupuk organik juga membantu mengurangi timbunan sampah dan menjadikan limbah yang semula tidak berguna sebagai sumber kehidupan baru bagi tanaman. 

Kegiatan Sosialisasi POP dan POC 
Kegiatan Sosialisasi POP dan POC 

Bidang pendidikan juga mendapat perhatian besar. Mahasiswa membuka bimbingan belajar di posko KKN, di mana anak-anak desa belajar membaca, menulis, berhitung, dan menggambar dengan cara menyenangkan. Mereka juga aktif mengajar di SDN 112283 dan TK Kuntum Melati, sehingga anak-anak mendapatkan variasi pengalaman belajar yang berbeda dari biasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun