Di tengah keramaian kota Kuala Tungkal, permasalahan tukang parkir liar kini menjadi keluhan umum masyarakat. Setiap ada tempat ramai --- mulai dari pasar, pusat perbelanjaan, hingga tempat nongkrong --- hampir selalu muncul sosok tukang parkir liar yang dengan mudah meminta tarif parkir, meskipun mereka tidak benar-benar mengawasi atau menjaga kendaraan.
Warga merasa risih dan terganggu. Banyak yang merasa keberadaan tukang parkir liar ini bukan memberikan rasa aman, melainkan justru menambah beban biaya tanpa manfaat yang jelas. Motor yang diparkir dijaga sendiri oleh pemiliknya, bahkan saat ada teman yang hanya sebentar masuk ke toko, tukang parkir liar tetap memaksa meminta uang parkir seolah-olah telah memberikan jasa.
Fenomena ini tentu menimbulkan keresahan. Selain merugikan pengguna kendaraan, keberadaan tukang parkir liar juga menunjukkan kurangnya penertiban dari pihak berwenang. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin hal ini akan menimbulkan masalah baru, seperti pungutan liar yang merajalela dan ketidaknyamanan dalam aktivitas masyarakat sehari-hari.
Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum perlu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini. Sistem parkir resmi yang lebih teratur, dengan pengelolaan yang jelas dan adil, sangat dibutuhkan untuk menjaga kenyamanan warga Kuala Tungkal. Warga pun berharap, suatu saat parkir kendaraan tidak lagi menjadi beban tambahan, melainkan menjadi layanan yang aman, tertib, dan transparan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI