Pada bulan Juli tahun 2021 ini, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) menerjunkan lebih dari 3000 mahasiswa untuk melaksanakan KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM (MDBPE-MBKM) di tempat tinggal masing-masing secara daring. Kegiatan KKN dilaksanakan dengan tujuan untuk mengisi peran dan turut berkontribusi membangun Desa dalam Bidang Pendidikan dan Ekonomi di seluruh Desa di Indonesia, karena tentunya mahasiswa UPI berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga apabila keseluruhan mahasiswa UPI melaksanakan KKN di tempat tinggal masing-masing maka cakupan lokasi KKN hampir menyeluruh di daerah Indonesa.
Sesuai dengan ketentuan LPPM UPI dalam kegiatan KKN, salah satu mahasiswa KKN bernama Siti Rofiqoh melaksanakan KKN di wilayah Kabupaten Bekasi dengan mengusung program inti membangun desa dalam bidang Pendidikan. Setalah mengidentifikasi sasaran sekolah dalam rangka penguatan pembelajaran daring, Siti Rofiqoh memilih mitra SMK Negeri 1 Setu. Di tengah banyak keterbatasan dan kendala yang dihadapi, SMKN 1 Setu menerima dengan baik kedatangan mahasiswi KKN dengan harapan agar ke depannya terdapat hasil dari program penguatan pembelajaran daring di sekolah.
Salah satu konsep pembelajan yang memerlukan penguatan yaitu penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Penguatan layanan bimbingan dan konseling di SMKN 1 Setu merupakan program unggulan dari kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Siti Rofiqoh. Kendala-kendala yang dihadapi guru BK selama masa pembelajaran daring ini yaitu tidak memiliki jam kelas khusus, keterbatasan melakukan konseling dengan para peserta didik secara daring, dan memerlukan kinerja dan usaha yang lebih untuk memberikan layanan terbaik kepada para peserta didik.
Program penguatan layanan bimbingan dan konseling yang ditawarkan yaitu pembuatan media BK yang didasari data/informasi empiris. Mahasiswi BK mengusulkan program “sharing dengan alumni” kepada Guru BK agar pada masa Pandemi Covid-19, peserta didik tetap mendapatkan informasi yang seharusnya mereka peroleh. Kurangnya interaksi dengan Guru dan teman-teman juga menjadi tantangan peserta didik dalam pembelajaran daring ini sehingga dengan adanya media BK berbasis “sharing dengan alumni” dapat mengenai pikiran dan perasaan peserta didik lebih dalam.
Untuk saat ini, sasaran media BK berbasis “sharing dengan alumni” yaitu kelas 12 yang sebentar lagi mulai memasuki dunia luar sekolah. Peserta didik kelas 12 perlu dibekali informasi mengenai karier pasca SMK atau kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan setelah lulus SMK. Karier pasca SMK dapat dibagi dalam empat area, yaitu Kerja, Kuliah, Wirausaha, dan Menikah. Sehingga, mahasiswi BK merancang kegiatan dengan mewawancarai alumni-alumni SMKN 1 Setu yang sudah bekerja, kuliah, wirausaha, dan menikah untuk berbagi pengalamannya .
Sampai akhir kegiatan KKN pada tanggal 31 Juli 2021, sudah ada 10 alumni yang diwawancarai tentang pengalamannya mengarungi dunia pasca sekolah.
“Menyenangkan sekali, karena para alumni SMKN 1 Setu sangat bersedia berbagi pengalamannya dan responsnya pun baik semua. Bahkan ada yang mengatakan bahwa program sharing dengan alumni seperti ini adalah program yang ditunggu-tunggu karena ternyata para alumni sebenarnya sangat ingin membagikan ilmu dan pengalaman luar biasanya kepada adik-adik mereka.” Ucap Siti Rofiqoh (31/07/2021).
“Iya boleh. Lebih bagus jika sudah berpengalaman.” Tanggapan Guru BK SMKN 1 Setu, (13/07/21).
Dalam sisi lain, program penguatan layanan bimbingan dan konseling melalui media BK sharing dengan alumni ini adalah sebagai bentuk calon Guru BK memfasilitasi para alumni untuk turut membimbing adik-adiknya. Siti Rofiqoh sedang mencoba membuat wadah bagi para alumni berbagi ilmu dan pengalaman serta memfasilitasi peserta didik mendapatkan gambaran dan informasi lebih lengkap mengenai dunia kerja, kuliah, wirausaha, maupun menikah. Semoga program ini diterima baik oleh peserta didik dan para pihak sekolah lainnya dan kontinue berkembang maju sehingga mampu memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal.
