Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, taufik dan hidayahNya, karena sampai saat ini kita masih diberi umur yang panjang, semoga di sisa umur ini, kita selalu dalam ketaatan kepada Allah dan Rasulnya.
Sahabat kompasiana yang berbahagia.
Pandemi Corona belum reda, malah kian menyebar ke mana-mana. Meskipun banyak yang bisa disembuhkan namun pedih rasanya. saat membaca berita yang menyampaikan bahwa orang yang meninggal akibat Virus Coronapun tidak sedikit.
Di samping belum ditemukan vaksin untuk penyakit ini, perilaku masyarakat yang bandel tak patuhi himbauan pemangku kebijakan adalah salah satu penyebab virus sulit dihentikan.
Pemerintah telah menghimbau dengan pemberlakuan social distancing, physical distancing, PSBB dan serangkaian protokol kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
MUI (Majlis Ulama' Indonesia) juga menegaskan untuk melakukan kegiatan keagamaan hanya di rumah saja, termasuk shalat jum'at, shalat fardu, shalat tarawih dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa.
Namun tetap saja masih banyak dari masyarakat yang bandel dan tak mengindahkan himbaun tersebut.
Padahal sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an dalam Surat An-Nisa' ayat 59 berikut ini:
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa': 59)