Mohon tunggu...
Siti Murtaslimah
Siti Murtaslimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siti Murtaslimah

Nama : Siti Murtaslimah Alamat : Mandesan, selopuro. 003/003 Kampung baru, 14 juni 1999 Agama : Islam Jenis kelamin : perempuan Status : mahasiswa Kewarganegaraan: WNI Pekerjaan : pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Kurikulum 2013 di Mata Pelajaran IPA Ditinjau dari Aspek Kognitif Siswa SD

1 Juli 2021   12:31 Diperbarui: 1 Juli 2021   12:41 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KURIKULUM 2013 DI MATA PELAJARAN IPA DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF SISWA SD
Oleh:
Umi Zumrotul Mufidah (1986206037)

Pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pemilihan model pembelajaran yang diterapkan guru di dalam kelas harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya yaitu tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik, dan alokasi waktu yang terrsedia. Menurut pendapat Kuhlthau & Todd (dalam Hilman, 2014: 221-229) mengatakan bahwa inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran inkuiri yang direncanakan, diawasi, dan diintervensi. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru juga mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Selain itu, langkah-langkah pembelajaran inkuiri meliputi proses inkuiri yang dilakukan melalui beberapa tahapan. Menurut Sanjaya (dalam Sitiatava Rizema Putra, 2013:101-104) terdapat 6 tahapan langkah-langkah pembelajaran inkuiri yaitu:
Orientasi, guru mengkondisikan agar peserta didik siap melaksanakan proses pembelajaran
Merumuskan Masalah, guru membawa pesrta didik pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki tersebut
Merumuskan Hipotesis, memberikan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji
Mengumpulkan data, aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
Menguji hipotesis, adalah proses menetukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data
Merumuskan kesimpulan, adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Penerapan model pembelajaran Inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa karena dengan pembelajaran inkuiri dapat mendorong siswa untuk mencari dan menemukan konsep dengan lebih baik. Menurut Sanjaya (2011) mengatakan bahwa salah satu keunggUlan inkuiri adalah menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psokomotorik secara seimbang sehingga pelajaran menjadi lebih bermakna.  Selain itu, dalam penerapan pembelajaran inkuiri perlu pengelolaan waktu yang matang oleh guru agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Pada pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman belajar secara langsung melalui pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Pada penerapan kurikulum 2013 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan acuan utama bagi pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajarannya perlu adanya modifikasi agar siswa merasa senang dalam pembelajaran dan tidak merasa bosan. Oleh karena itu, struktur kognitif anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, perlu adanya modifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka mengenai ketrampilan-ketrampilan proses IPA. Kegiatan pembelajaran IPA dalam pengimplementasinnya dengan kurikulum 2013 dikembangkan dengan pendekatan scientific (observing, measuring, questioning, experiment, communicating) dan keterampilan proses sains lainnya. Kegiatan berbasis scientific inilah yang harus dimunculkan ketika menyusun RPP, LKPD, dan ketika pelaksanaan pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA juga berpengaruh terhadap peningkatan kualitas mutu pendidikan pada kurikulum 2013.
Dengan tujuan menjadikan peserta didik berpikir ilmiah, nalar, dan kritis. Hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 yaitu membentuk peserta didik yang produktif, kreatif, dan inovatif. Selain itu tujuan pembelajaran IPA adalah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dengan mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup, dan untuk mengembangkan kemampuan menerapkan konsep IPA yang dimiliki siswa melalui pembelajaran Saling temas dalam bentuk kegiatan merancang dan membuat suatu karya.
Menurut Piaget (dalam Dahar, 2011:131) mengatakan bahwa kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan mengintepretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Teori-teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemapuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan kemampuan kognitif ini anak dipandang sebagai individu secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia. Dalam pembelajaran IPA aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Hal ini serupa dengan taksonomi Bloom dalam ranah kognitif terdiri dari beberapa aspek diantaranya adalah:
Mengingat (C1)
Proses berfikir tingkat awal yang menjelaskan jawaban factual, menguji ingatan, dan pengenalan
Memahami (C2)
Kemampuan menerjemahkan, menjabarkan, menafsirkan, menyederhanakan, dan membuat perhitungan
Menerapkan (C3)
Kemampuan mencakup penggunaan pengetahuan, aturan, rumus, dan produk IPA
Menganalisis (C4)
Kemampuan menguraikan materi ke dalam bagian yang lebih mudah untuk di mengerti
Menilai (C5)
Kemampuan untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu materi tujuan tertentu
Menciptakan (C6)
Kemampuan menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola yang sebelumnya kurang jelas
Selain  itu, bentuk implementasi pembelajaran IPA berbasis inkuiri adalah dapat melibatkan siswa dalam masalah yang sesungguhnya dengan cara mengkonfronsasikan mereka ke dalam suatu hal penyelidikan, membantu mereka mengidentifikasikan suatu masalah secara konseptual atau metodologis. Keterlibatan dalam pembelajarannya dapat membawa pemahaman kepada siswa, dan juga memberikan kesempatan kepada siswa untukmemecahkan masalah-masalah pada pertanyaan-pertanyaan untuk membangun pengetahuan baru.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran khususnya mata pelajaran IPA. Meliputi aspek kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menulis pendapatnya setelah melakukan pengamatan, dan kemampuan menyimpulkan. Pembelajaran inkuiri ini melibatkan seluruh siswa secara aktif dalam pembelajaran IPA. Sehingga aspek kognitif pada anak dapat terapresiasikan dengan benar. Selain itu, siswa juga dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan dan peningkatan prestasi belajar IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Dahar, R. W. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Hilman. 2014. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Min Map terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar IPA. Jurnal Pendidikan Sains. 2 (4): 221-229
Permendikbud No.103 Tahun 2014 Pasal 2. Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Sitiatava, Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva Press
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorentasi Pada Standar Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun